Negara (Antaranews Bali) - Banjir yang melanda wilayah Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana, Bali membuat usaha kecil milik warga setempat terganggu dan merugikan perekonomian.

"Karena terendam banjir, usaha penyulingan air saya tidak bisa beroperasi. Sudah dua hari ini usaha saya libur," kata Subadi, seorang warga Dusun Kelapa Balian, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kamis.

Dia mengatakan, biasanya penjualan mencapai 70 sampai 80 galon air setiap hari dengan keuntungan sedikitnya Rp60 ribu dan mampu menopang kebutuhan dapur bagi keluarganya.

Tetapi hujan pada Rabu (28/11) dinihari menyebabkan tempat usahanya mulai terendam banjir. Ketinggian air dengan cepat merendam berbagai peralatan usahanya itu, termasuk rumahnya yang lokasinya menjadi satu dengan tempat tersebut.

Oleh karena rumahnya terendam air cukup tinggi, ia terpaksa mengungsi ke rumah anaknya di Dusun Munduk, Desa Pengambengan, sambil menunggu air surut.

Pantauan di lokasi kejadian, hingga saat ini banjir masih merendam sebagian wilayah Desa Pengambengan khususnya di Dusun Munduk dan Dusun Kelapa Balian.

Sebelumnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana Ketut Eko Susilo mengatakan, sedikitnya 20 titik terdampak bencana akibat hujan lebat Selasa (27/11) petang hingga Rabu (28/11) dinihari.

Hujan lebat yang turun hampir semalaman itu, katanya, tidak hanya menyebabkan banjir tetapi juga pohon tumbang dan tanah longsor namun tidak sampai ada korban jiwa.

"Kami menyiapkan armada yang ada mulai dari mobil ambulans, mobil komando, mobil tangki air bersih hingga kendaraan operasional sepeda motor. Seluruh anggota BPBD juga diperintahkan siaga," katanya. (*)

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018