Kabupaten Bangli meraih penghargaan sebagai pemerintah kabupaten yang mendukung program kredit usaha rakyat (KUR) terbaik I tahun 2018, berkat kepemimpinan Bupati I Made Gianyar dan Wakil Bupati Sang Nyoman Sedana Arta.

Penentuan Pemkab Bangli sebagai pemenang ditetapkan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) berprestasi di Kawasan Indonesia Timur dan berprestasi kawasan Jawa-Bali, demikian siaran pers dari Diskominfo Bangli.

Penghargaan berupa piala dan piagam ini diserahkan langsung oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Darmin Nasution didampingi Menteri Koperasi dan UMKM RI A. A. Gede Ngurah Puspayoga kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bangli I. B. Gde Giri Putra di Jakarta (22/11).

Menko Perekonomian Darmin Nasution  pada kesempatan itu menyampaikan, dalam perkembangannya, program KUR telah mengalami beberapa perubahan, baik skema maupun regulasi. Salah satu perubahan yang telah ditetapkan oleh pemerintah demi terus mendukung perkembangan UMKM adalah penurunan suku bunga.

Menurut dia, suku bunga KUR pada tahun 2015-2016 adalah sebesar 12 persen. Kemudian pada tahun 2017 diturunkan menjadi 9 persen dan pada tahun 2018 ini, suku bunga KUR kembali diturunkan menjadi 7 persen. Penurunan suku bunga ini sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo yang mengamanatkan suku bunga kredit menjadi single digit.

Ia juga menyampaikan, perubahan skema, regulasi dan system informasi tersebut, membawa dampak positif bagi kinerja program KUR. Tercatat dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2018, KUR sudah tersalurkan kepada 13.258.016 UMKM, dengan total plafon mencapai Rp317 Triliun.

“Kinerja penyaluran KUR yang baik tersebut juga diikuti dengan terjaganya kualitas KUR yang tercermin dari tingkat Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah KUR sampai tahun 2018 ini hanya sebesar 1,24, ”jelasnya.

Seusai acara berlangsung, Sekda Giri Putra menyampaikan keberhasilan Bangli menyabet kabupaten/kota luar Pulau Jawa, pendukung program Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2018 terbaik I (satu), tidak lepas dari beberapa inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangli, seperti pendelegasian kewenangan penerbitan Ijin Usaha Mikro Kecil (IUMK) oleh Bupati kepada para Camat.

Dan keberhasilan Pemerintah Kabupaten Bangli yang mampu memfasilitasi dan memberikan pendampingan, sehingga program KUR di Bangli yang disalurkan melalui Bank BRI, Bank BPD dan Bank Mandiri terserap maksimal. Bahkan jelas Sekda Giri Putra, saking banyaknya masyarakat Bangli yang menginginkan program KUR ini, tidak semua UMKM kebagian, karena kehabisan plafon.

Selain maksimalnya penyerapan program KUR di Bangli, sambung Sekda Giri Putra, yang tidak kalah penting adalah, dari semua kredit yang terserap, tidak ditemukan kasus NPL atau kredit macet. Ini tentu tidak lepas dari kerja keras tim KUR, yang secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi serta pembinaan terhadap para debitur.

“KUR adalah program tanpa jaminan. Biasanya kredit tanpa anggunan, kencenderungannya sering macet. Tetapi berkat pendampingan yang dilakukan oleh tim KUR Kabupaten Bangli, baik di Dinas Koperasi UMKM, Bagian Ekonomi dan OPD terkait lainnya, NPL KUR di Bangli bisa dinolkan. Tentu ini keberhasilan yang sangat luar biasa”terangnya

Sekda Giri Putra juga menjelaskan hingga bulan Oktober 2018, pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Bangli tercatat sebanyak 42.934 UMKM. Dari jumlah tersebut, dalam tiga tahun terakhir (2016, 2017, 2018) sebanyak 22.555 pelaku UMKM atau 50 persen lebih sudah mengakses program KUR, dengan total plafon mencapai Rp520.821.100.000.- 

“Di samping komitmen dan kepatuhan dalam menyajikan data debitur KUR, inovasi dan maksimalnya penyerapan KUR di Bangli, mungkin menjadi salah satu pertimbangan tim menetapkan Bangli sebagai kabupaten/kota luar Pulau Jawa, pendukung program KUR 2018 terbaik I (satu),” ujar dia.

Pada kesempatan itu, Sekda Giri Putra juga menyampaikan harapannya, agar tahun 2019 mendatang, plafon KUR di Kabupaten Bangli bisa terus ditingkatkan, mengingat program bunga rendah ini memang sangat memberikan manfaat bagi pembangunan usaha mikro kecil di Kabupaten Bangli.

Melalui program KUR, ia juga mengaku ingin terus mendorong agar wirausaha muda di Bangli bisa terus tumbuh, sehingga salah satu beban pemerintah kaitannya dengan penyediaan lapangan pekerjaan akan teratasi. “Melalui pengembangan usaha kecil mikro, kita ingin pemuda di Bangli bukan lagi sebagai pencari kerja, tetapi siap untuk mandiri, bahkan bisa menjadi penyedia lapangan pekerjaan”pungkasnya.

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018