Denpasar, (Antaranews Bali) - Pendiri Endrawati Cancer Center Rumah Sakit Umum Prima Medika, Provinsi Bali, mengadakan seminar penanganan kanker payudara di Denpasar, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengobatan kanker payudara stadium dini.
"Kanker payudara adalah kanker yang paling banyak ditemukan pada perempuan dan merupakan penyebab utama kematian kanker pada perempuan di seluruh dunia dan di Indonesia," kata Pendiri ECC RSU Prima Medika, Prof Dr. dr. I.B Tjakra Wibawa, SpB (K) dalam acara seminar bertajuk "Harapannya Dimulai dari Saya“ yang dihadiri peserta 50 orang dari kelompok masyarakat penyintas kanker payudara di Bali.
Dalam pemaparannya, Tjakra Wibawa mengatakan, sekitar 60-70 persen pasien kanker payudara datang dalam stadium Ianjut.
Pasien dengan diagnosis kanker payudara stadium dini memiliki angka harapan hidup selama lima tahun sebesar 98 perswn, sementara hanya 24 persen pasien kanker payudara stadium lanjut memiliki angka harapan hidup selama 5
Lima tahun.
"Penatalaksanaan kanker payudara sejak dini dapat menurunkan risiko kematian, menurunkan risiko kekambuhan, sehingga dapat mempertahankan atau memperbaiki kua|itas hidup dan sedapat mungkin, memperpanjang harapan hidup (kesintasan)," katanya
Berdasarkan data Global Organitation Cancer (Globocan) 2018, pada tahun 2018 terdapat sekitar 2,1 juta kasus kanker payudara baru di dunia dan lebih dari 627.000 perempuan diperkirakan meninggal pada Tahun 2018 akibat kanker payudara.
Untuk di Indonesia Tahun 2012, insiden kanker payudara diperkirakan sebesar 48.998 dengan angka kematian sebesar 19.750.
Sementara itu, Ketua Bali Pink Ribbon, Nancy Donna Sihombing mengatakan untuk tingkatkan harapan hidup pasien kanker payudara, penanganan kanker payudara stadium dini harus menjadi program prioritas pemerintah melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Setiap pasien harus mendapatkan akses yang merata terhadap perawatan kanker payudara. Penanganan Kanker payudara stadium dini perlu juga masuk di dalam pertanggungan JKN, tidak hanya kanker payudara metastasis atau stadium Ianjut yang saat ini sudah ditanggung oleh JKN," katanya.
Ia mengatakan, apabila dilihat dari jenisnya, satu dari lima wanita yang terdiagnosis kanker payudara merupakan jenis "human epidermal growth factor receptor" (HERZ) positif.
"HERZ positif merupakan jenis kanker payudara yang bersifat agresif yang lebih sering ditemukan pada pasien berusia lebih muda dibanding tipe lainnya," katanya.
Pada kanker payudara dengan status HERZ positif, human epidermal growth factor receptor (HERZ) ditemukan dalam jumlah yang sangat banyak pada permukaan sel-sel tumor.
Direktur RSU Prima Medika Denpasar, dr. Putu Dian Ekawati menyatakan, kesiapan rumah sakit untuk menjadi "one stop solution" dalam penatalaksanaan kanker di Bali.
"RSU Prima Medika berkomitmen terhadap perawatan pasien kanker payudara," katanya.
Melalui Endarwati Cancer Center di RSU Prima Medika, kami siap mendampingi pasien melalui setiap tahapan pengobatan dengan pendekatan yang mengutamakan keamanan serta kenyamanan pasien melalui peralatan diagnostik yang Iengkap, dokter spesialis onkologi, serta obat-obatan yang mutakhir sesuai standar medis termasuk obat kanker payudara HERZ positif yang diberikan melalui injeksi, sehingga dapat mengurangi waktu pasien berobat dan bisa menggunakannya untuk bersama keluarga dan orang-orang terkasih.
Berdasarkan, Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada menemukan 60 persen pasien kanker di Indonesia datang berobat ke rumah sakit dalam kondisi stadium Ianjut.
Pada stadium lanjut, sel-sel kanker telah menyebar ke organ tubuh lain, sehingga Iebih sulit disembuhkan dan cenderung memiliki perjalanan penyakit (prognosis) yang buruk.
Hal ini mengakibatkan penanganan yang tidak optimal dan angka kesintasan rendah. Selain itu, ha| ini juga yang menjadi tantangan di dalam program JKN dimana sebagian besar pasien kanker payudara datang di stadium lanjut dan membebankan pembiayaan yang beruiung pada defisit serta beresiko pada kualitas layanan kesehatan sub-standar.
Deteksi dan penatalaksanaan kanker payudara sejak dini menjadi slusi untuk perbaiki kesintasan kanker.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kanker payudara adalah kanker yang paling banyak ditemukan pada perempuan dan merupakan penyebab utama kematian kanker pada perempuan di seluruh dunia dan di Indonesia," kata Pendiri ECC RSU Prima Medika, Prof Dr. dr. I.B Tjakra Wibawa, SpB (K) dalam acara seminar bertajuk "Harapannya Dimulai dari Saya“ yang dihadiri peserta 50 orang dari kelompok masyarakat penyintas kanker payudara di Bali.
Dalam pemaparannya, Tjakra Wibawa mengatakan, sekitar 60-70 persen pasien kanker payudara datang dalam stadium Ianjut.
Pasien dengan diagnosis kanker payudara stadium dini memiliki angka harapan hidup selama lima tahun sebesar 98 perswn, sementara hanya 24 persen pasien kanker payudara stadium lanjut memiliki angka harapan hidup selama 5
Lima tahun.
"Penatalaksanaan kanker payudara sejak dini dapat menurunkan risiko kematian, menurunkan risiko kekambuhan, sehingga dapat mempertahankan atau memperbaiki kua|itas hidup dan sedapat mungkin, memperpanjang harapan hidup (kesintasan)," katanya
Berdasarkan data Global Organitation Cancer (Globocan) 2018, pada tahun 2018 terdapat sekitar 2,1 juta kasus kanker payudara baru di dunia dan lebih dari 627.000 perempuan diperkirakan meninggal pada Tahun 2018 akibat kanker payudara.
Untuk di Indonesia Tahun 2012, insiden kanker payudara diperkirakan sebesar 48.998 dengan angka kematian sebesar 19.750.
Sementara itu, Ketua Bali Pink Ribbon, Nancy Donna Sihombing mengatakan untuk tingkatkan harapan hidup pasien kanker payudara, penanganan kanker payudara stadium dini harus menjadi program prioritas pemerintah melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
"Setiap pasien harus mendapatkan akses yang merata terhadap perawatan kanker payudara. Penanganan Kanker payudara stadium dini perlu juga masuk di dalam pertanggungan JKN, tidak hanya kanker payudara metastasis atau stadium Ianjut yang saat ini sudah ditanggung oleh JKN," katanya.
Ia mengatakan, apabila dilihat dari jenisnya, satu dari lima wanita yang terdiagnosis kanker payudara merupakan jenis "human epidermal growth factor receptor" (HERZ) positif.
"HERZ positif merupakan jenis kanker payudara yang bersifat agresif yang lebih sering ditemukan pada pasien berusia lebih muda dibanding tipe lainnya," katanya.
Pada kanker payudara dengan status HERZ positif, human epidermal growth factor receptor (HERZ) ditemukan dalam jumlah yang sangat banyak pada permukaan sel-sel tumor.
Direktur RSU Prima Medika Denpasar, dr. Putu Dian Ekawati menyatakan, kesiapan rumah sakit untuk menjadi "one stop solution" dalam penatalaksanaan kanker di Bali.
"RSU Prima Medika berkomitmen terhadap perawatan pasien kanker payudara," katanya.
Melalui Endarwati Cancer Center di RSU Prima Medika, kami siap mendampingi pasien melalui setiap tahapan pengobatan dengan pendekatan yang mengutamakan keamanan serta kenyamanan pasien melalui peralatan diagnostik yang Iengkap, dokter spesialis onkologi, serta obat-obatan yang mutakhir sesuai standar medis termasuk obat kanker payudara HERZ positif yang diberikan melalui injeksi, sehingga dapat mengurangi waktu pasien berobat dan bisa menggunakannya untuk bersama keluarga dan orang-orang terkasih.
Berdasarkan, Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada menemukan 60 persen pasien kanker di Indonesia datang berobat ke rumah sakit dalam kondisi stadium Ianjut.
Pada stadium lanjut, sel-sel kanker telah menyebar ke organ tubuh lain, sehingga Iebih sulit disembuhkan dan cenderung memiliki perjalanan penyakit (prognosis) yang buruk.
Hal ini mengakibatkan penanganan yang tidak optimal dan angka kesintasan rendah. Selain itu, ha| ini juga yang menjadi tantangan di dalam program JKN dimana sebagian besar pasien kanker payudara datang di stadium lanjut dan membebankan pembiayaan yang beruiung pada defisit serta beresiko pada kualitas layanan kesehatan sub-standar.
Deteksi dan penatalaksanaan kanker payudara sejak dini menjadi slusi untuk perbaiki kesintasan kanker.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018