Denpasar, (Antaranews Bali) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster meminta generasi muda di daerah itu untuk terus mengingat dan meneladani perjuangan para pahlawan, sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan kekuatan bangsa Indonesia.

"Sebagai generasi muda kita harus mengingat sejarah para pendiri bangsa, dengan mengingat sejarah maka akan terus mengalirkan semangat mereka. Jangan pernah melupakan sejarah, karena peran para pendahululah saat ini kita ada," kata Suastini Koster saat menjadi narasumber pada Muswil IV ICMI Orwil Bali di Aula Kampus Stikom Bali, di Denpasar, Minggu.

Dengan mengingat sejarah dan menyadari kemajemukan bangsa lewat seni, budaya, adat, dan agama, menurut Suastini Koster maka generasi muda bisa meningkatkan jati diri dan karakternya yang selanjutnya akan memperkuat jati diri bangsa.
 
"Generasi muda yang jati diri dan karakternya kuat akan terlihat dalam penampilannya, mereka adalah kaum intelektual yang sudah barang tentu dalam berbuat selalu dengan cara yang intelek pula," ucapnya.

Istri orang nomor satu di Bali itupun mengharapkan generasi  muda yang mempelajari teknologi informasi seperti mahasiswa Stikom semakin giat mengasah kemampuannya seiring kemajuan zaman yang mengedepankan teknologi.

"Anak-anak yang sudah belajar teknologi merupakan generasi Z sebagai penguasa teknologi yang merupakan tuntutan era ke depan. Jadi, manfaatkan sebaik-baiknya, terus tingkatkan kemampuan demi kemajuan diri sendiri dan kemajuan bangsa," ujarnya.

Tak hanya itu, Putri Suastini Koster juga menyampaikan pentingnya peran orang tua khususnya ibu dalam pola asuh dan tumbuh kembang anak yang akan memengaruhi karakternya saat usia remaja.

"Peran para orang tua, lembaga pendidikan dan pemerintah dalam hal ini juga sangat penting, guna menjaga dan mengarahkan mereka agar tetap dalam koridornya. Terutama para ibu yang mengasuh dari usia dini, memang saat ini sudah emansipasi wanita, perlu berkarir, tetapi tetap harus ingat tugas dan kewajiban menjaga keluarga khususnya anak-anak," katanya.

Menurut dia, dari asuhan para ibu yang bijaksana, tegas, berbudi mulialah tumbuh anak yang berkarakter dan jati dirinya kuat, maka jangan gantikan peran seorang ibu dengan pengasuh.

"Inilah hal mendasar yang harus disadari, seorang ibu adalah penjaga, ketika seorang ibu kehilangan perannya dalam menjaga anak-anaknya maka hal-hal negatif seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas dan sebagainya akan cepat mempengaruhi anak-anak," ucapnya.

Suastini Koster yang juga seorang seniman pada kesempatan itu juga menampilkan kepiawaiannya dalam membacakan puisi yang berjudul "Sumpah Kumbakarna".

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018