Kupang (Antara Bali) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan, masyarakat di seluruh penjuru dunia akan bertanya-tanya tentang komodo dan itu akan mendorong mereka untuk datang dan melihat dari dekat binatang langka di Pulau Flores tersebut.
"Keputusan Indonesia menarik mundur komodo dari salah satu finalis dalam ajang pemilihan tujuh keajaiban alam baru atau 'New seven wonders of nature' (N7WN) sangat positif, karena akan menimbulkan tanda tanya," kata Lebu Raya di Kupang, Selasa, terkait keputusan Indonesia menarik mundur komodo dalam perebutan tujuh keajaiban dunia.
Dia mengisahkan, ketika penyelenggara mengeluarkan ancaman untuk mengeluarkan komodo dari finalis tujuh keajaiban dunia beberapa waktu lalu, justeru Pemerintah Nusa Tenggara Timur merasa senang.
Menurut Lebu Raya, pemerintah dan rakyat Nusa Tenggara Timur justeru senang jika komodo dicoret dari peserta oleh lembaga penyelenggara karena justeru akan menimbulkan berbagai pertanyaan oleh masyarakat dunia.
"Saya katakan bahwa, kalau komodo dicoret lebih baik. Kalau coret orang-orang akan bertanya-tanya dan itu membuat mereka tentu akan lebih banyak datang ke NTT untuk melihat dari dekat biawak raksasa itu," katanya.
Gubernur mengatakan, satu-satunya binatang buas yang bisa memangsa anaknya di dunia hanya komodo, penghuni Taman Nasional Komodo (TNK), di ujung barat Pulau Flores.
Artinya, siapapun yang tidak berkesempatan melihat komodo sebelum ajal, maka hidupnya akan sia-sia atau bahkan belum lengkap.
"Dalam setiap pertemuan, saya selalu katakan bahwa datang ke NTT dan lihat komodo. Hidup anda akan menjadi lebih lengkap kalau sudah melihat komodo," kata Lebu Raya.
Gubernur menambahkan, selain komodo, Nusa Tenggara Timur juga memiliki sejumlah potensi pariwisata yang sangat unik dan tidak terdapat di daerah manapun di dunia ini.
Ada danau tiga warna Kelimutu di Ende, atraksi pasola di Pulau Sumba, Taman Laut Teluk Maumere dan Taman Laut di Pulau Kepa di Kabupaten Alor, yang menurut berbagai penelitian merupakan yang terbaik di dunia, kata Lebu Raya.
Karena itu, tidak perlu merasa cemas ataupun kecewa dengan adanya keputusan pemerintah Indonesia untuk menarik mundur komodo sebagai salah satu finalis dalam ajang pemilihan tujuh keajaiban alam baru atau "New seven wonders of nature" (N7WN).
Pemerintah dan rakyat Nusa Tenggara Timur kata Lebu Raya, meyakini bahwa komodo telah mengharumkan nama daerah itu dan Indonesia pada umumnya di seluruh dunia dan semua harus percaya bahwa, setiap orang di dunia ini pasti memiliki keinginan yang kuat untuk datang ke Labuan Bajo dan melihat komodo.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Keputusan Indonesia menarik mundur komodo dari salah satu finalis dalam ajang pemilihan tujuh keajaiban alam baru atau 'New seven wonders of nature' (N7WN) sangat positif, karena akan menimbulkan tanda tanya," kata Lebu Raya di Kupang, Selasa, terkait keputusan Indonesia menarik mundur komodo dalam perebutan tujuh keajaiban dunia.
Dia mengisahkan, ketika penyelenggara mengeluarkan ancaman untuk mengeluarkan komodo dari finalis tujuh keajaiban dunia beberapa waktu lalu, justeru Pemerintah Nusa Tenggara Timur merasa senang.
Menurut Lebu Raya, pemerintah dan rakyat Nusa Tenggara Timur justeru senang jika komodo dicoret dari peserta oleh lembaga penyelenggara karena justeru akan menimbulkan berbagai pertanyaan oleh masyarakat dunia.
"Saya katakan bahwa, kalau komodo dicoret lebih baik. Kalau coret orang-orang akan bertanya-tanya dan itu membuat mereka tentu akan lebih banyak datang ke NTT untuk melihat dari dekat biawak raksasa itu," katanya.
Gubernur mengatakan, satu-satunya binatang buas yang bisa memangsa anaknya di dunia hanya komodo, penghuni Taman Nasional Komodo (TNK), di ujung barat Pulau Flores.
Artinya, siapapun yang tidak berkesempatan melihat komodo sebelum ajal, maka hidupnya akan sia-sia atau bahkan belum lengkap.
"Dalam setiap pertemuan, saya selalu katakan bahwa datang ke NTT dan lihat komodo. Hidup anda akan menjadi lebih lengkap kalau sudah melihat komodo," kata Lebu Raya.
Gubernur menambahkan, selain komodo, Nusa Tenggara Timur juga memiliki sejumlah potensi pariwisata yang sangat unik dan tidak terdapat di daerah manapun di dunia ini.
Ada danau tiga warna Kelimutu di Ende, atraksi pasola di Pulau Sumba, Taman Laut Teluk Maumere dan Taman Laut di Pulau Kepa di Kabupaten Alor, yang menurut berbagai penelitian merupakan yang terbaik di dunia, kata Lebu Raya.
Karena itu, tidak perlu merasa cemas ataupun kecewa dengan adanya keputusan pemerintah Indonesia untuk menarik mundur komodo sebagai salah satu finalis dalam ajang pemilihan tujuh keajaiban alam baru atau "New seven wonders of nature" (N7WN).
Pemerintah dan rakyat Nusa Tenggara Timur kata Lebu Raya, meyakini bahwa komodo telah mengharumkan nama daerah itu dan Indonesia pada umumnya di seluruh dunia dan semua harus percaya bahwa, setiap orang di dunia ini pasti memiliki keinginan yang kuat untuk datang ke Labuan Bajo dan melihat komodo.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011