Denpasar (Antaranews) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar, Bali menyelenggarakan simulasi kebakaran kepada pegawai di Kantor Kejaksaan Negeri Denpasar, Kamis.

Kepala BPBD Kota Denpasar Ida Bagus Joni Ariwibawa disela simulasi itu mengatakan simulasi kebakaran yang dilaksanakan itu sebagai tindak lanjut kerja sama antara BPBD dengan Kejaksaan Negeri Denpasar.      
Ia mengatakan kegiatan simulasi kebakaran terhadap 30 pegawai diberikan pengenalan awal terhadap kobaran api yang memicu kebakaran secara teori.

"Kami laksanakan di sini sebagai tindak lanjut kerja sama, di samping itu tingkat kebakaran di Denpasar juga sangat tinggi karena padatnya penduduk. Berdasarkan data dalam kurun waktu sebulan mencapai 20 kejadian," ujarnya.

Selain diberikan teori di dalam ruangan, kata Joni Ariwibawa, bahwa puluhan peserta itu juga diberikan praktik langsung di halaman kantor setempat. Sedangkan yang paling penting dalam menghadapi kobaran api adalah tidak boleh main kasar. Adapun caranya menggunakan langkah, yakni amati, teliti, dan memadamkan.

"Menghadapi kobaran api itu harus teliti. Jika kita kasar maka apinya akan makin membesar," ucapnya.

Ia mengatakan menanggulangi bencana kebakaran juga harus dengan kemampuan masing-masing orang. Mengingat bencana tersebut bisa kapan saja, siapa saja, dan dimana saja. Sehingga dengan simulasi itu diharapkan semua pegawai di lingkungan Kejaksanaan Negeri Denpasar bisa memadamkan api pemicu kebakaran.

Joni Ariwibawa menambahkan langkah itu sebagai meminimalkan terjadinya bencana, secara terpadu, dan menyeluruh. Di samping itu dalam meningkatkan kemampuan masing-masing pegawai juga agar sama dan menyeluruh dalam menanggulangi bencana kebakaran. 

"Kemampuan dan pengetahuan setiap orang menghadapi bencana itu sangat perlu dilakukan pemahaman yang terpadu dan menyeluruh. Terlebih kebakaran setidaknya setiap orang memiliki kemampuan memadamkan api langkah awalnya," ucap dia.

Pada tempat yang sama, saat simulasi beberapa pegawai tampak sangat takut mendekat dengan api yang menyala. Pasalnya api tersebut menyala pada tabung gas, dan jerigen yang berisi minyak. Hal itu membuat orang yang mengalaminya akan panik. Sehingga instruktur simulasi menjelaskan langkah-langkah apa yang harus dilakukan.

Instruktur simulasi, Kusuma Wijaya yang akrab dipanggil Jawi menjelaskan sambil mempraktekkan, jika api menyala di jerigen hanya tinggal menutup lobang jerigen saja. Otomatis api yang menyala akan padam. Begitu juga dengan api yang menyala di lobang gas, cukup hanya menutup lobang selang gas, atau mencabut regulatornya saja.

"Intinya jangan panik, cukup atasi dengan langkah tersebut tidak akan masalah. Jika tidak berani, cukup mematikan dengan lap yang basah," katanya.

Selain mematikan api dengan menggunakan tangan dan lap basah, ia mempraktikkan dengan menggunakan alat pemadam ringan (apar). Selanjutnya para peserta juga diajak untuk mencoba dan mempraktekkan langsung memadamkan api yang menyala sangat besar.

E-Sakip
Sementara itu, Wali Kota Denpasar, Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra meninjau pelaksanaan sosialisasi dan "coaching clinic" Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Berbasis Elektronik (E-Sakip). 

"Sistem e-sakip ini sangat penting karena dapat meningkatkan akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi kinerja instansi sehingga dapat mewujudkan 'good governance' atau pemerintahan yang baik dan akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat," kata Rai Mantra, di Ruang Sewaka Mahottama Graha Swaka Dharma Lumintang, Kota Denpasar.

Ia mengatakan e-sakip tersebut sifatnya mutlak untuk dikuasai. Dengan adanya e-sakip bisa menghitung semuanya secara terkonsep dengan jelas. 

"Termasuk juga visi dan misi harus jelas, sehingga masyarakat akan dapat merasakan sebagai hasil kinerja," ucap Rai Mantra.   

Wali Kota Rai Mantra mengatakan tahun 2017 hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Denpasar memperoleh nilai 62,91 atau dengan predikat "B". Hasil penilaian ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran sudah cukup baik.

"Dari hasil evaluasi tahun lalu sudah menunjukkan hasil yang baik. Namun hal ini tidak membuat kita berpuas diri, tetapi kita harus terus memperbaiki serta meningkatkan kinerja," ucapnya.

Rai Mantra juga berpesan agar keseriusan dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini dapat dimanfaatkan dan dilakukan secara berkelanjutan. Para peserta juga diharapkan untuk aktif bertanya, sehingga benar-benar memahami sistem ini.

"Saya berharap kegiatan ini agar diikuti dengan serius oleh semua peserta khususnya para OPD dan ini bukan lagi pelatihan tetapi langsung diterapkan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja Pemerintah Kota Denpasar dari tahun ke tahun," ujar Rai Mantra.

Sementara itu, Medi Mahendra adalah narasumber dari Pemerintah Kota Bandung memberikan apresiasinya kepada Wali Kota Denpasar, serta seluruh jajarannya di pemkot atas komitmen di dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja Pemkot Denpasar.

"Saya memberikan apresiasi atas komitmen Wali Kota Denpasar dan para OPD yang menunjukkan semangat di dalam melaksanakan pelatihan tersebut. Sehingga dengan adanya kegiatan ini kami dapat memberikan masukan untuk meningkatkan prestasi yang ingin dicapai," ujarnya.(ed)

 
 

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018