Denpasar (Antaranews Bali) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Bali dan PCNU Lombok Timur mengapresiasi kepedulian perusahaan kelapa sawit yang tergabung dalam GAPKI terhadap penanganan gempa Lombok melalui renovasi total Masjid Sirojuttholibin di Dusun Ketapang, Desa Madayin, Kabupaten Lombok Timur.

"Masjid ini bukan saja menjadi tempat shalat bagi warga Ketapang tetapi juga menjadi tempat mempererat persaudaraan untuk membangun kesalehan sosial," kata Ketua PWNU Bali, K.H. Abdul Aziz, sebagaimana dikutip dalam keterangan pers dari GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit) yang diterima Antara di Denpasar, Senin.

Setelah menyalurkan bantuan tahap satu dan dua, pelaku usaha sawit kembali terlibat dalam proses pemulihan sarana dan prasarana wilayah terdampak gempa itu dengan melaksanakan "GAPKI Peduli" tahap ketiga melalui renovasi sebuah masjid di Dusun Ketapang yang diresmikan PWNU Bali bersama PCNU Lombok Timur pada Sabtu (20/10).

Program renovasi Masjid Sirojuttholibin yang rusak parah akibat gempa merupakan salah satu kegiatan dalam program "GAPKI Peduli". Selain renovasi masjid, GAPKI juga telah menyalurkan bantuan yang diwujudkan dalam bentuk barang untuk membantu keperluan masyarakat yang menjadi korban gempa di Lombok Timur.

Secara terpisah, Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono bersyukur bisa hadir dalam peresmian masjid yang dalam renovasi pembangunannya kembali bekerja sama dengan PWNU Bali itu pada Sabtu (20/10).

"Akhir Oktober ini, kami akan menyelenggarakan konferensi internasional sawit di Bali dan kehendak Tuhan YME, Agustus lalu di Lombok terjadi gempa. Kami spontan menggalang teman-teman untuk bisa ikut membantu masyarakat di sini," kata Joko.

Joko menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Lombok Timur karena menerima bantuan dari GAPKI dengan tangan terbuka.

"Kami bahagia bisa disambut sangat meriah seperti sekarang," kata Joko didampingi Wakil Ketua Umum GAPKI Susanto dan Ketua Bidang Komunikasi GAPKI Tofan Mahdi.

Selama mendistribusikan bantuan kepada para korban gempa di Lombok, GAPKI juga bekerja sama dengan LPBI NU (Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim-Nahdlatul Ulama).

Kegiatan kemanusiaan yang dikemas dalam program "GAPKI Peduli" Lombok dan Palu itu, menjadi kegiatan "pre-event" konferensi minyak sawit terbesar di dunia atau "14th Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) and 2019 Price Outlook" di Nusa Dua, Bali, 30 Oktober-2 November 2018. (WDY).

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018