Badung, Bali (Antaranews Bali) - Wakil Kepala Kepolisian Resor Badung, mendampingi tim pelayanan trauma healing Polda Bali dalam memberikan terapi psikologi kepada warga Palu, Sigi dan Donggala yang mengungsi ke Kabupaten Badung, Bali.
"Tadi pagi saya mendampingi tim trauma healing Polda Bali melaksanakan bimbingan Psikologi terhadap para korban bencana gempa dan tsunami yang mengungsi di Umah Siji, Jalan Pelambingan, Desa Tibubeneng, Badung," kata Wakapolres Badung Kompol Sindar Sinaga, di Badung, Kamis.
Ia mengatakan, sebanyak 14 pengungsi bencana gempa dan tsunami Palu-Donggala diberikan terapi psikologi dari Biro SDM Polda Bali yang dipimpin oleh Penata Satu I.G.P. Ari Pramesti, para Psikolog beserta aparat Desa Tibubeneng.
Bentuk perhatian kepolisian kepada korban bencana alam gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah itu guna mengurangi trauma pada para warga yang mengungsi ke Badung.
Ia mengakui, bencana alam beberapa waktu lalu itu memang menyisakan kesedihan, trauma dan rasa ketakutan yang masih menghantui warga Sulawesi Tengah.
Hal tersebut dikatakan salah satu pengungsi korban bencana alam Sulawesi Tengah yakni Keluarga Dewi Sartika yang mengungsi di Umah Siji, mengungkapkan ke-14 pengungsi ini adalah keluarganya yang tinggal di kabupaten Sigi, dimana kondisi rumah mereka rata dengan tanah.
"Kondisi tempat tinggal kami sudah rata dengan tanah, sehingga memutuskan untuk mengungsi ke Bali dan tiba di Bali pada 7 Oktober 2018," ujarnya.
Sebelumnya, jajaran Polres Badung berkunjung ke Palu dan sempat bertemu dengan para pengungsi. Rata-rata para pengungsi menyatakan dirinya masih sangat merasakan trauma atas kejadian tersebut.
Dengan adanya masalah ini, kepolisian membuat tim trauma healing yang diharapka mampu mengembalikan kondisi psikologi yang dialami para pengungsi ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Tadi pagi saya mendampingi tim trauma healing Polda Bali melaksanakan bimbingan Psikologi terhadap para korban bencana gempa dan tsunami yang mengungsi di Umah Siji, Jalan Pelambingan, Desa Tibubeneng, Badung," kata Wakapolres Badung Kompol Sindar Sinaga, di Badung, Kamis.
Ia mengatakan, sebanyak 14 pengungsi bencana gempa dan tsunami Palu-Donggala diberikan terapi psikologi dari Biro SDM Polda Bali yang dipimpin oleh Penata Satu I.G.P. Ari Pramesti, para Psikolog beserta aparat Desa Tibubeneng.
Bentuk perhatian kepolisian kepada korban bencana alam gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah itu guna mengurangi trauma pada para warga yang mengungsi ke Badung.
Ia mengakui, bencana alam beberapa waktu lalu itu memang menyisakan kesedihan, trauma dan rasa ketakutan yang masih menghantui warga Sulawesi Tengah.
Hal tersebut dikatakan salah satu pengungsi korban bencana alam Sulawesi Tengah yakni Keluarga Dewi Sartika yang mengungsi di Umah Siji, mengungkapkan ke-14 pengungsi ini adalah keluarganya yang tinggal di kabupaten Sigi, dimana kondisi rumah mereka rata dengan tanah.
"Kondisi tempat tinggal kami sudah rata dengan tanah, sehingga memutuskan untuk mengungsi ke Bali dan tiba di Bali pada 7 Oktober 2018," ujarnya.
Sebelumnya, jajaran Polres Badung berkunjung ke Palu dan sempat bertemu dengan para pengungsi. Rata-rata para pengungsi menyatakan dirinya masih sangat merasakan trauma atas kejadian tersebut.
Dengan adanya masalah ini, kepolisian membuat tim trauma healing yang diharapka mampu mengembalikan kondisi psikologi yang dialami para pengungsi ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018