Denpasar (Antara Bali) - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menilai, Pemerintah Provinsi Bali mengambil langkah dan kebijakan yang tepat dalam membangun daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Mendagri mengatakan hal itu dalam sambutan tertulis dibacakan Gubernur Made Mangku Pastika pada puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53 Pemerintah Provinsi Bali di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu.
Menteri mengatakan, kebijakan dan langkah yang diambil Pemprov Bali diwujudkan melalui perpaduan konsepsi tata kelola pemerintahan yang baik, optimalisasi potensi daerah serta membangun budaya birokrasi yang profesional dan akuntabel dengan tetap berpijak pada kearifan lokal.
"Kehidupan demokrasi telah dikembangkan sejalan dengan semakin meningkatnya peranserta masyarakat dalam pembangunan," ujar Mendagri.
Filosofi "menyama braya" atau persaudaraan masyarakat Bali, tambahnya, dikatakan tetap relevan menjadi prasyarat tumbuhnya toleransi sosial dan keharmonisan sekaligus mengurangi munculnya konflik sosial.
Mendagri juga mengingatkan, Pemprov Bali agar paradigma "good governance" atau kepemerintahan yang baik tetap harus menjadi landasan dalam tata kelola pemerintahan daerah.
"Hal itu karena hidup di era globalisasi menghadapkan jajaran birokrasi di daerah adanya tuntutan transparansi, akuntabilitas, dan profesionalitas," tegas Mendagri Gamawan Fauzi.
Dikatakan menteri, menjadi penting sinergitas pemerintah, swasta, dan masyarakat demi terwujudnya pelayanan prima dan mendorong percepatan tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Secara internal, reformasi birokrasi harus tetap dimantapkan sebagai upaya membangun budaya birokrasi yang modern dan profesional dengan berorientasi pada pelayanan publik," ucap Mendagri Gamawan Fauzi.
Melalui peringatan HUT ke-53, Mendagri menekankan agar Pemprov Bali tetap konsisten mengaktualisasikan program-program dan kegiatan nyata sebagai penjabaran visi Bali Mandara, Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera.
"Saya mendukung arah kebijakan pembangunan Pemprov Bali dalam membangun masa depan daerah dan masyarakat melalui program pembangunan yang difokuskan pada bidang pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan, ekonomi kreatif dan keamanan. Selain itu juga termasuk sinergi pembangunan pertanian dengan sektor pariwisata dalam mewujudkan perekonomian yang tangguh," ujarnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Mendagri Gamawan Fauzi berpesan, agar program prioritas seperti bedah rumah, sistem pertanian terintegrasi, jaminan kesehatan Bali mandara (JKBM), penuntasan buta aksara sampai pada penerapan sistem keamanan berstandar internasional, dikawal pelaksanaannya sehingga dapat dijalankan secara berkesinambungan dan betul-betul bermanfaat bagi masyarakat.
"Peringatan ulang tahun merupakan momentum refleksi diri disamping mensyukuri keberhasilan yang telah diraih juga mengevaluasi seluruh program dan kegiatan yang sudah atau pun belum terealisasi, serta menentukan pencapaian yang harus diwujudkan pada tahun mendatang," ujarnya.
Tema yang diusung dalam peringatan HUT Provinsi Bali kali ini, "Melalui HUT ke-53 Provinsi Bali, Kita Perkokoh Nilai-nilai Budaya sebagai Landasan Moral dalam mewujudkan Bali Mandara".
Selain diisi apel upacara bendera, dirangkaikan pula penyerahan penghargaan oleh Gubernur Pastika kepada pemenang lomba karya tulis siswa, mahasiswa dan pejabat eselon III, pemberian piala Citra Bhakti Abdi Negara.
Kemudian pemberian penghargaan Dharma Kusuma 2011 kepada para seniman, penyerahan beasiswa berprestasi kepada siswa peraih nilai UN tertinggi, pemenang lomba Nugraha Satya Pulina Kencana, dan pendonor darah sukarela seratus kali serta beberapa penghargaan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Pastika juga menyerahkan bantuan mobil dan sepeda motor kepada Kodam IX Udayana dan Polda Bali.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Mendagri mengatakan hal itu dalam sambutan tertulis dibacakan Gubernur Made Mangku Pastika pada puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53 Pemerintah Provinsi Bali di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Minggu.
Menteri mengatakan, kebijakan dan langkah yang diambil Pemprov Bali diwujudkan melalui perpaduan konsepsi tata kelola pemerintahan yang baik, optimalisasi potensi daerah serta membangun budaya birokrasi yang profesional dan akuntabel dengan tetap berpijak pada kearifan lokal.
"Kehidupan demokrasi telah dikembangkan sejalan dengan semakin meningkatnya peranserta masyarakat dalam pembangunan," ujar Mendagri.
Filosofi "menyama braya" atau persaudaraan masyarakat Bali, tambahnya, dikatakan tetap relevan menjadi prasyarat tumbuhnya toleransi sosial dan keharmonisan sekaligus mengurangi munculnya konflik sosial.
Mendagri juga mengingatkan, Pemprov Bali agar paradigma "good governance" atau kepemerintahan yang baik tetap harus menjadi landasan dalam tata kelola pemerintahan daerah.
"Hal itu karena hidup di era globalisasi menghadapkan jajaran birokrasi di daerah adanya tuntutan transparansi, akuntabilitas, dan profesionalitas," tegas Mendagri Gamawan Fauzi.
Dikatakan menteri, menjadi penting sinergitas pemerintah, swasta, dan masyarakat demi terwujudnya pelayanan prima dan mendorong percepatan tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Secara internal, reformasi birokrasi harus tetap dimantapkan sebagai upaya membangun budaya birokrasi yang modern dan profesional dengan berorientasi pada pelayanan publik," ucap Mendagri Gamawan Fauzi.
Melalui peringatan HUT ke-53, Mendagri menekankan agar Pemprov Bali tetap konsisten mengaktualisasikan program-program dan kegiatan nyata sebagai penjabaran visi Bali Mandara, Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera.
"Saya mendukung arah kebijakan pembangunan Pemprov Bali dalam membangun masa depan daerah dan masyarakat melalui program pembangunan yang difokuskan pada bidang pendidikan, kesehatan, penanggulangan kemiskinan, ekonomi kreatif dan keamanan. Selain itu juga termasuk sinergi pembangunan pertanian dengan sektor pariwisata dalam mewujudkan perekonomian yang tangguh," ujarnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Mendagri Gamawan Fauzi berpesan, agar program prioritas seperti bedah rumah, sistem pertanian terintegrasi, jaminan kesehatan Bali mandara (JKBM), penuntasan buta aksara sampai pada penerapan sistem keamanan berstandar internasional, dikawal pelaksanaannya sehingga dapat dijalankan secara berkesinambungan dan betul-betul bermanfaat bagi masyarakat.
"Peringatan ulang tahun merupakan momentum refleksi diri disamping mensyukuri keberhasilan yang telah diraih juga mengevaluasi seluruh program dan kegiatan yang sudah atau pun belum terealisasi, serta menentukan pencapaian yang harus diwujudkan pada tahun mendatang," ujarnya.
Tema yang diusung dalam peringatan HUT Provinsi Bali kali ini, "Melalui HUT ke-53 Provinsi Bali, Kita Perkokoh Nilai-nilai Budaya sebagai Landasan Moral dalam mewujudkan Bali Mandara".
Selain diisi apel upacara bendera, dirangkaikan pula penyerahan penghargaan oleh Gubernur Pastika kepada pemenang lomba karya tulis siswa, mahasiswa dan pejabat eselon III, pemberian piala Citra Bhakti Abdi Negara.
Kemudian pemberian penghargaan Dharma Kusuma 2011 kepada para seniman, penyerahan beasiswa berprestasi kepada siswa peraih nilai UN tertinggi, pemenang lomba Nugraha Satya Pulina Kencana, dan pendonor darah sukarela seratus kali serta beberapa penghargaan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Pastika juga menyerahkan bantuan mobil dan sepeda motor kepada Kodam IX Udayana dan Polda Bali.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011