Denpasar, (Antaranews Bali) - PT Pertamina (Persero) akan menyiagakan terminal bahan bakar minyak dan depot pengisian bahan bakar selama 24 jam untuk pesawat di Bali dan mengakomodasi permintaan selama pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
"Kami siagakan dengan fasilitas yang ada dan ada juga fasilitas tambahan untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM selama kegiatan itu berlangsung," kata Manajer Komunikasi Pertamina Pemasaran Regional V Rifky Rakhman Yusuf dihubungi di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, fasilitas tambahan itu untuk penyaluran BBM termasuk stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang berada dekat dengan lokasi pertemuan IMF dan Bank Dunia baik di Denpasar dan Badung.
Rifky menambahkan terminal BBM yang siaga 24 jam itu tidak hanya berlokasi di Bali tetapi juga di NTT yakni Terminal BBM Sanggaran Denpasar dan Manggis Karangasem serta Terminal BBM Reo, Maumere dan Ende. Selain itu depot pengisian pesawat udara (DPPU) Ngurah Rai dan Labuan Bajo juga disiagakan selama 24 jam.
Rifky menambahkan pada saat pelaksanaan pertemuan lembaga keuangan dunia itu diperkirakan akan terjadi lonjakan konsumsi BBM di Bali dengan rata-rata 30 persen dari konsumsi harian. "Puncaknya akan terjadi tujuh hari sebelum dan setelah pertemuan akbar itu," katanya.
Sedangkan penyaluran avtur di Bandara Ngurah Rai, pihaknya memprediksi akan terjadi kenaikan penyaluran 30 persen dengan asumsi terjadi kenaikan penerbangan dari rata-rata 16 pesawat per jam menjadi 30-36 pesawat per jam.
Di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, sebagai akses utama masuknya para delegasi IMF dan Bank Dunia itu mencatat konsumsi normal harian avtur mencapai 2.267 kiloliter.
Pertemuan IMF dan Bank Dunia dilaksanakan di Nusa Dua, Bali, 8-14 Oktober 2018 yang dihadiri sekitar 19 ribu peserta dari 189 negara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami siagakan dengan fasilitas yang ada dan ada juga fasilitas tambahan untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi BBM selama kegiatan itu berlangsung," kata Manajer Komunikasi Pertamina Pemasaran Regional V Rifky Rakhman Yusuf dihubungi di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, fasilitas tambahan itu untuk penyaluran BBM termasuk stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang berada dekat dengan lokasi pertemuan IMF dan Bank Dunia baik di Denpasar dan Badung.
Rifky menambahkan terminal BBM yang siaga 24 jam itu tidak hanya berlokasi di Bali tetapi juga di NTT yakni Terminal BBM Sanggaran Denpasar dan Manggis Karangasem serta Terminal BBM Reo, Maumere dan Ende. Selain itu depot pengisian pesawat udara (DPPU) Ngurah Rai dan Labuan Bajo juga disiagakan selama 24 jam.
Rifky menambahkan pada saat pelaksanaan pertemuan lembaga keuangan dunia itu diperkirakan akan terjadi lonjakan konsumsi BBM di Bali dengan rata-rata 30 persen dari konsumsi harian. "Puncaknya akan terjadi tujuh hari sebelum dan setelah pertemuan akbar itu," katanya.
Sedangkan penyaluran avtur di Bandara Ngurah Rai, pihaknya memprediksi akan terjadi kenaikan penyaluran 30 persen dengan asumsi terjadi kenaikan penerbangan dari rata-rata 16 pesawat per jam menjadi 30-36 pesawat per jam.
Di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, sebagai akses utama masuknya para delegasi IMF dan Bank Dunia itu mencatat konsumsi normal harian avtur mencapai 2.267 kiloliter.
Pertemuan IMF dan Bank Dunia dilaksanakan di Nusa Dua, Bali, 8-14 Oktober 2018 yang dihadiri sekitar 19 ribu peserta dari 189 negara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018