Singaraja (Antaranews Bali) - Seorang kartunis dari Buleleng, Bali, Putu Dian Ujiana melakukan lelang karya melalui akun Instagram milik yang hasilnya disumbangkan sepenuhnya untuk korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

"Hati saya terketuk melihat sesama di Palu dan Donggala yang menjadi korban gempa dan tsunami. Saya punya karya, maka saya berusaha membantu dengan karya kartun untuk meringankan beban mereka," katanya di Singaraja, Buleleng, Bali, Senin.

Dian yang terkenal dengan karakter kartunnya bernama Beluluk itu melakukan lelang melalui akun Instagram Beluluk. Dalam akun itu, ia mengunggah 20 karya kartun dengan ukuran kertas A-5, lalu ia mempersilakan siapapun menawar lewat akun tersebut.

"Karya kartun itu sudah dicetak, siapa pemenang lelang akan langsung dikirimi. Respons-nya ternyata sangat positif. Banyak teman-teman maupun orang-orang yang tak saya kenal menawar karya-karya itu," jelasnya.

Setelah lelang ditutup, pemenangnya adalah akun instagram NWND dengan harga penawaran tertinggi, yakni Rp2 juta. Melalui pesan pribadi, ia kemudian melakukan konfirmasi sehingga diketahui pemilik akun itu berada di wilayah Pondok Indah Jakarta.

"Saya meminta pemenang lelang langsung untuk menngirimkan uang hasil lelang itu ke lembaga penyalur bantuan untuk Palu. Setelah uang dikirim, saya kirimkan karya kartunnya," tambahnya.

Menurut Dian, acara lelang lukisan kartun ini memang bekerja sama dengan sebuah lembaga LSM yang menyalurkan bantuan ke Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. LSM itulah yang mengelola dana bantuan itu sehingga bisa terkelola dengan baik.

Ia berencana kembali menggelar lelang karya untuk mengumpulkan sumbangan bagi korban gempa di Sulawsei Tengah. Untuk lelang berikutnya, ia akan membuat karya yang lebih ekslusif sehingga bisa diminati lebih banyak lagi peserta lelang.

"Lelang yang sekarang ini saya tampilkan karya-karya lama yang sudah banyak saya unggah di media sosial," katanya. (WDY).

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018