Jakarta (Antaranews Bali) - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde menyatakan rasa belasungkawa atas terjadinya bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, yang menelan ratusan korban jiwa meninggal dunia.

"Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada masyarakat Sulawesi yang terkena dampak berat bencana tragis gempa dan tsunami," kata Lagarde dalam akun Twitter resmi yang dipantau di Jakarta, Senin.

Lagarde yang menuliskan pesan tersebut dalam Bahasa Indonesia juga turut mendoakan para korban jiwa maupun keluarga yang ditinggalkan oleh sanak saudara.

"Doa saya terutama untuk mereka yang kehilangan keluarga dan sahabat. IMF mendukung rakyat Indonesia," tambah dia.

Bencana alam gempa bumi dan tsunami, pada Jumat (28/9), terjadi hanya seminggu sebelum berlangsungnya penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, pada 8-15 Oktober 2018.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan jumlah korban meninggal dunia sampai Minggu (30/9) di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, mencapai 832 jiwa.

Kepala Pusat Informasi dan Komunikasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan korban meninggal dunia di Palu tercatat 821 orang dan di Donggala 11 orang.

Sebanyak 821 orang meninggal dunia di Palu akibat tertimpa reruntuhan bangunan roboh dan diterjang tsunami.

Untuk korban luka-luka yakni 540 orang masih dirawat di berbagai rumah sakit yang ada di Palu, namun Sutopo mengatakan kemungkinan besar jumlah korban tersebut masih akan bertambah.

"Kita tidak mengharapkan jumlah itu bertambah, tapi mengingat masih ada korban diduga masih tertimbun dan lokasi belum dapat dijangkau SAR gabungan, itu yang menyebabkan jumlah akan bertambah," kata dia. (WDY)

Pewarta: Satyagraha

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018