Denpasar (Antaranews Bali) - Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar berupaya mengajak masyarakat Bali untuk lebih memuliakan Ibu Pertiwi, sekaligus melestarikan seni dan budaya, melalui pelaksanaan festival Utsawa Bali Sani (UBS) ke-9.

"Utsawa Bali Sani ini sesuai dengan visi Unhi Denpasar, selain menjadi universitas unggulan di Indonesia juga pusat pengembangan dan pengkajian agama dan budaya Hindu. Tentu seni dan budaya Hindu tidak bisa dilepaskan, apalagi Bali sebagai daerah tujuan wisata," kata Rektor Unhi Denpasar Prof Dr drh I Made Damriyasa MS disela-sela Pawai Pembukaan UBS ke-9 di depan Gedung Jayasabha, Denpasar, Jumat.

Selain itu, UBS juga merupakan wujud terintegrasinya Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Di samping kami mengkaji dan memberikan pendidikan di bidang agama dan seni, ini menjadi salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang seni,"ujarnya.

Apalagi terkait dengan tema yang diangkat dalam UBS yang berlangsung dari 21-27 September 2018 yakni "Prtivi Mandalaning Bhuwana", lanjut dia, menjadi relevan dengan kondisi alam Bali dan sekitarnya dalam beberapa waktu terakhir.

"Kita sudah sering diingatkan oleh Ibu Pertiwi, seperti kejadian Gunung Agung meletus, gempa bumi di Lombok dan sebagainya. Itu artinya bagaimana kita ke depan dapat memuliakan, menjaga, dan menghargai Ibu Pertiwi," ujar Damriyasa.

Jika dalam UBS tahun-tahun sebelumnya, pawai pembukaan digelar di tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata, maka untuk 2018 sengaja dipusatkan di depan kediaman Gubernur Bali, di Jayasabha, Denpasar.

"Hal ini agar semakin banyak masyarakat yang mengetahui kegitan Unhi Denpasar dan ke depan bagaimana Unhi Denpasar dapat membuat program yang sejalan dengan visi Gubernur Bali yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali," ujarnya.

Sementara itu, Asisten Bidang Kesra dan Pemerintahan Setda Provinsi Bali, Ida Bagus Kade Subhiksu mewakili Gubernur Bali mengapresiasi festival kesenian UBS, yang diyakini mampu membangkitkan kecintaan generasi muda terhadap seni budaya Bali yang adiluhung.

"Saya memberikan apresiasi, penghargaan, serta terima kasih atas kepedulian Unhi Denpasar dalam pelestarian seni budaya ini," ujarnya.

Menurut Subhiksu, perguruan tinggi dituntut berperan dalam melakukan filter terhadap budaya luar yang dapat merusak tatanan budaya Bali.

"Pengaruh globalisasi dan kemajuan teknologi, tentu berdampak menurunnya nilai rasa persaudaraan, serta kepedulian sesama, terutama pada generasi muda di perkotaan. Hal ini tercermin dari lunturnya identitas masyarakat Bali yang terkenal ramah, sopan dan selalu menunjukkan kebersamaan dan gotong royong yang diwariskan para leluhur kita," katanya.

Oleh karena itu, perguruan tinggi diharapkan mampu berperan melakukan penyadaran kepada masyarakat, khususnya pada generasi muda untuk bisa mengembalikan identitas tersebut di berbagai kegiatan seni dan budaya seperti kegiatan Utsawa Bali? Sani tersebut.

Pembukaan Pawai Utsawa Bali Sani ke-9 ditandai dengan pemukulan tektekan oleh Asisten? Bidang Kesra dan Pemerintahan Setda Provinsi Bali, Rektor Unhi Denpasar, Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi, Ketua PHDI Pusat, Ketua Panitia UBS ke-9, perwakilan Kodam IX/Udayana dan perwakilan Pemerintah Kota Denpasar.

Pawai pembukaan diawali dengan penampilan Kendang Beliq Adi Merdangga Unhi Denpasar, dilanjutkan dengan tim kesenian dari enam fakultas di Unhi Denpasar dan program Pascasarjana, penampilan unit kegiatan mahasiswa, partisipasi Sekaa Okokan dan Tektekan, partisipasi Sanggar Celekontong Mas dan partisipasi drumband Kodam IX/Udayana.

Sementara itu, Ketua Panitia UBS ke-9 Dr Ir I Wayan Muka ST, MT, menambahkan? dalam sepekan pelaksanaan UBS (21-27 September 2018) akan diisi dengan pementasan Kesenian Joged Nawa Sandi dan kumpulan lawak muda, parade gong kebyar anak-anak, parade gong kebyar dewasa, live demo Seni Ukur Styrofoam, dan Calonarang berjudul Katundung Ratnamanggali.

Sedangkan untuk lomba diantaranya lomba lukis pewayangan, lomba gender wayang, lomba jauk manis dan kendang pengiring, lomba lagu pop Bali, serta lomba bapang barong dan kendang pengiring remaja. Kesemua lomba itu untuk siswa SMA/SMK sederajat se-Bali.

"Utsawa Bali Sani ini juga sebagai dukungan dan pengabdian kami terhadap masyarakat dan program Pemprov Bali untuk melestarikan seni dan budaya. Sekaligus mendukung program Gubernur dan Wagub Bali yang baru dilantik yakni Nangun Sat Kertih Loka Bali, khususnya soal pelestarian budaya," kata Muka. (WDY)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018