Denpasar (Antara Bali) - Brankas tempat penyimpanan uang pembayaran SPP milik kampus Institut Seni Indonesia (ISI) di Jalan Nusa Indah Denpasar, Rabu dini hari tadi dibobol pencuri.
Peristiwa pembobolan tersebut diperkirakan terjadi pada dini hari dan baru diketahui pertama kali oleh Ketut Ardana, salah seorang staf kampus ISI di bagian keuangan, dan seorang sekuriti kampus bernama Nyoman Sudarsana pada pagi hari.
Saat itu sekitar pukul 06.00 Wita, Ketut Ardana yang baru memasuki ruang administrasi keuangan sempat kaget melihat kondisi ruangan yang berantakan dan posisi brankas yang berpindah tempat.
Sebelumnya dua brankas tersebut berada di ruang Subbagian Keuangan dan di ruang Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan, namun pada pagi itu posisinya sudah berpindah di luar dengan kondisi rusak dan satu brankas terbuka.
"Ada dua brankas yang dirusak oleh pelaku, satu berhasil dibuka dan satu lagi hanya rusak dan belum sempat membukanya," ungkap salah seorang buser Polda Bali yang melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
Sementara itu, ketika polisi melakukan olah TKP dan identifikasi ditemukan dua buah linggis yang tergeletak di samping brankas serta beberapa berkas-berkas yang tampak tercerer di lantai.
Dari satu brankas yang telah dibuka tersebut, pelaku membawa kabur uang pembayaran yang diperkirakan mencapai Rp60 juta.
Berdasarkan hasil olah TKP, pelaku diduga tidak sendirian, melainkan yang beraksi lebih dari satu orang.
Sedangkan dugaan sementara, para pelaku masuk melalui lahan kosong di belakang ruang keuangan kemudian mencongkel jendela dan pintu masuk ruang Subbagian Keuangan atau tempat pembayaran SPP mahasiswa.
Namun, pihak kepolisian hingga kini belum bisa dimintai keterangan terkait peristiwa pembobolan tersebut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Peristiwa pembobolan tersebut diperkirakan terjadi pada dini hari dan baru diketahui pertama kali oleh Ketut Ardana, salah seorang staf kampus ISI di bagian keuangan, dan seorang sekuriti kampus bernama Nyoman Sudarsana pada pagi hari.
Saat itu sekitar pukul 06.00 Wita, Ketut Ardana yang baru memasuki ruang administrasi keuangan sempat kaget melihat kondisi ruangan yang berantakan dan posisi brankas yang berpindah tempat.
Sebelumnya dua brankas tersebut berada di ruang Subbagian Keuangan dan di ruang Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan, namun pada pagi itu posisinya sudah berpindah di luar dengan kondisi rusak dan satu brankas terbuka.
"Ada dua brankas yang dirusak oleh pelaku, satu berhasil dibuka dan satu lagi hanya rusak dan belum sempat membukanya," ungkap salah seorang buser Polda Bali yang melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
Sementara itu, ketika polisi melakukan olah TKP dan identifikasi ditemukan dua buah linggis yang tergeletak di samping brankas serta beberapa berkas-berkas yang tampak tercerer di lantai.
Dari satu brankas yang telah dibuka tersebut, pelaku membawa kabur uang pembayaran yang diperkirakan mencapai Rp60 juta.
Berdasarkan hasil olah TKP, pelaku diduga tidak sendirian, melainkan yang beraksi lebih dari satu orang.
Sedangkan dugaan sementara, para pelaku masuk melalui lahan kosong di belakang ruang keuangan kemudian mencongkel jendela dan pintu masuk ruang Subbagian Keuangan atau tempat pembayaran SPP mahasiswa.
Namun, pihak kepolisian hingga kini belum bisa dimintai keterangan terkait peristiwa pembobolan tersebut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011