Amlapura (Antaranews Bali) - Festival Subak yang ke II digelar Pemkab Karangasem selama tiga hari di Desa Bugbug berakhir Senin (3/9) yang secara resmi ditutup oleh Sekda setempat I Gede Adnya Mulyadi mewakili Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri.
    
Acara penutupan  tersebut ditandai dengan  penyerahan berbagai hadiah lomba kepada para pemenenang yang diselenggarakan dalam memeriahkan Festival Subak Karangasem, dilanjutkan  penyerahan bantuan beras kepada beberapa lanjut usia (lansia) sebagai simbol hasil tani  setempat.
   
Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dalam sambutan tertulis dibacakan Sekda I Gede Adnya Mulyadi menyatakan, Festival Subak yang digelar selama tiga hari itu dinilai waktunya sangat singkat ke depannya perlu dipikirkan untuk diperpanjang. Meskipun pelaksanaannya sangat singkat bagi petani yang tergabung dalam organisasi subak dirasakan sangat bermanfaat yang diharapkan kegiatan tersebut dapat digelar secara berkesinambungan di masa-masa mendatang.
   
Semua kegiatan dinilai telaksana dengan baik dan lancar dan pelaksanaan kali ini adaa warna lain yang tersaji yang membedakan dengan kegiatan sebelumnya, yakni memadukan dua aspek budaya dan teknologi ke dalam satu kemasan. "Hal itu  tentu tidak mudah, namun  telah menunjukkan hasil yang mampu membuat kita bangga," ujar  I Gusti Ayu Mas Sumatri  seraya memberikan apresiasi kepada masyarakat Karangasem yang ikut serta menyukseskan kegiatan tersebut.
   
Hal ini ditandai dengan membludaknya pengunjung yang datang ke lokasi festival subak baik sebelum maupun selama festival berlangsung. Proses transformasi teknologi pertanian telah berjalan dan transaksi perdagangan hasil pertanian cukup besar.
   
Semua itu terjadi berkat sektor pariwisata, dan hal lain  yang  mendukung dan berpartisipasi dalam acara festival tersebut. Semoga kebersamaan yang telah ditunjukkan dalam Festival Subak  Karangasem ini menjadi modal awal bagi pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
   
Suksesnya pelaksanaan Festival Subak Karangasem ini bukan berarti  pekerjaan sudah selesai. Ini baru langkah awal dari sebuah perjalanan yang panjang. Untuk itu, kepada jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem diminta agar terus melakukan evaluasi terhadap penerapan teknologi yang dilakukan oleh petani.
   
Selain itu terus memberikan motivasi kepada anak-anak sekolah agar mencintai pertanian melalui berbagai kegiatan yang melibatkan petani muda. Hal ini mutlak harus dilakukan karena isu strategis sektor pertanian saat ini bukan lagi pada peningkatan produktivitas hasil pertanian, namun regenerasi petani.
    
Festival Subak Karangasem tersebut telah mampu memberikan inspirasi bagi kalangan pelaku pariwisata di Desa Bugbug untuk menjadikan kawasan di lokasi tersebut sebagai destinasi wisata yang baru berupa agro wisata.
   
Hal ini tentu sejalan dengan program pemerintah Kabupaten Karangasem yang terus berupaya menggali setiap potensi yang ada di setiap desa yang ada di Kabupaten Karangasem. (*)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018