Denpasar (Antaranews Bali) - Komando Daerah Militer IX/Udayana mengerahkan kurang lebih 14.000 orang peserta dari unsur TNI/Polri dan masyarakat yang ada di wilayahnya (Bali, NTB, NTT) guna memecahkan rekor MURI Tari Gemu Famire dalam rangka Hari Ulang ke-73 TNI.

"Kegiatan Tari Gemu Famire ini tidak hanya dilaksanakan di Bali dan Nusa Tenggara saja, melainkan secara serentak ditarikan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Benny Susianto, di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, untuk jumlah peserta tari Gemu Famire di Wilayah Bali berlangsung di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, dengan totalnya peserta mencapai 6.324 orang dari anggota TNI/Polri bersama anggota keluarganya, beserta komponen masyarakat 1.400 orang.

Untuk di Wilayah NTB, meskipun saudara-saudara kita tertimpa musibah gempa bumi di daerah itu, lanjut Benny menerima laporan Komandan Korem tercatat jumlah peserta sebanyak 2.300 orang warga pengungsian bersama TNI ikut melakukan senam Gemu Famire dibeberapa dititik kumpul pengungsian di Lombok, NTB.

"Selain untuk memelihara kemampuan jasmani kegiatan ini juga bertujuan menghilangkan trauma gempa kepada para pengungsi," kata Jenderal Bintang dua ini.

Sementara itu, untuk peserta tari gemu famire di Wilayah NTT menurut laporan Komandan Korem setempat jumlahnya mencapai 6.137 orang peserta yang ikut gemu famire.

"Selain peserta dari anggota TNI-Polri dan keluarga yang ikut menari gemu famire ini, juga ada dari pegawai negeri sipil, PPM, FKPPI, ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri dan PIA Ardhya Garini, pelajar, mahasiswa dan pramuka," katanya.

Menurut Panglima TNI, kegiatan tari gemu famire ini ditargetkan menembus jumlah peserta lebih dari 346.000 orang seluruh Indonesia, guna memecah rekor dunia. "Arahan Panglima TNI, semua anggota ikut mentradisikan kebudayaan nasional melalui tarian gemu famire ini," ujarnya.

Benny menambahkan, tarian Gemu Famire adalah sebuah tarian yang berasal dari Maumere, Sikka,NTT merupakan representasi dari kesederhanaan dan kebahagiaan, bisa dinikmati oleh siapapun dan dari suku manapun.

Pangdam IX/Udayana mengatakan, kegiatan yang sangat positif untuk mengenal seni budaya nasional, juga juga perlu dibangun dan dikenal hingga penjuru dunia.

"Saya berharap peserta dan hadirin dalam kegiatan menari Gemu Famire bersama ini sebagai sarana untuk saling mengenal dan bertukar informasi tentang segala hal terutama yang berkaitan pada pelaksanaan tugas dikaitkan dengan perkembangan situasi dan kondisi wilayah," ujarnya. (ed)

Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018