Negara (Antaranews Bali) - Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali, sempat ditutup, karena cuaca buruk yang membahayakan pelayaran di Selat Bali, Minggu.

"Penutupan sementara pelayanan jasa pelayaran di Selat Bali dilakukan pukul 15.00 wita dan dibuka kembali pukul 18.30 wita. Angin dengan kecepatan 28 sampai 31 knots membahayakan kapal yang berlayar," kata Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk I Nyoman Suryantha.

Ia mengatakan, angin kencang mulai bertiup di Selat Bali menjelang sore, yang bisa menyebabkan kapal oleng dan terdorong hingga sulit dikendalikan.

Saat pelayaran dihentikan sementara, menurutnya, kapal yang sudah terlanjur memuat penumpang untuk diangkut ke Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur diperintahkan untuk tetap di dermaga.

"Sedangkan kapal yang sudah terlanjur berangkat, kami perintahkan mengapung di pelabuhan terdekat, atau mencari tempat yang aman," katanya.

Sementara Syahbandar Pelabuhan Ketapang Eka Cakrawala mengatakan, melihat kondisi cuaca di Selat Bali, maka pihaknya bersama syahbandar Pelabuhan Gilimanuk sepakat untuk menutup sementara jasa pelayaran.

Ia mengatakan, kalau kapal dipaksakan berangkat, bisa membahayakan keselamatan karena angin bertiup cukup kencang.

"Prioritas kami adalah keselamatan penumpang. Sistem buka tutup pelayaran di Selat Bali akan dilakukan sesuai dengan kondisi cuaca," katanya.

Meskipun sempat ditutup, tidak terjadi antrean panjang kendaraan, karena kendaraan yang hendak menyeberang ke Pulau Jawa relatif sedikit.

Kendaraan yang menunggu penyeberangan dibuka kembali, masih tertampung di parkir pelabuhan, meskipun menjelang petang hari kendaraan yang datang semakin banyak.

Beberapa kali otoritas Pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang menutup sementara pelayaran di Selat Bali saat cuaca buruk, baik karena angin kencang maupun ombak besar. (WDY)
 

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018