Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Provinsi Bali terus berupaya menggemakan gerakan diversifikasi pangan kepada masyarakat, sebagai salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan pada konsumsi nasi dan sekaligus mendukung program kemandirian pangan.
"Dengan mandiri pangan kita mampu mewujudkan daerah dengan keanekaragaman konsumsi pangan," kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali Ida Bagus Subhiksu dalam acara `Gerakan Diversifikasi Pangan dan Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) di Denpasar, Kamis.
Dengan diversifikasi pangan itu, lanjut dia, maka masyarakat tidak terpaku pada satu jenis makanan pokok saja dan bisa terdorong untuk juga mengonsumsi bahan pangan lainnya, yakni dari konsumsi nasi menjadi jagung, ketela dan umbi-umbian.
Menurut dia, terkait dengan Lomba Menu B2SA yang berbasis sumber pangan lokal tingkat provinsi tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman.
"Sekaligus untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam penerapan pola makan, serta mendorong dan meningkatkan? kreativitas masyarakat dalam mengembangkan atau menciptakan menu beragam, bergizi, seimbang dan aman sehingga terwujud budaya pola konsumsi hidup yang sehat, aktif dan produktif," ujar Subhiksu.
Dengan demikian, lanjut dia, gerakan diversifikasi pangan akan mampu menumbuhkan minat generasi muda untuk mengonsumsi pangan lokal yang bergizi menuju Bali yang mandiri pangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Mardiana mengatakan lomba tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan karena merupakan kebutuhan yang paling mendasar atau esensial dan sangat menentukan kualitas taraf hidup suatu bangsa.
Dia mengemukakan, dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan, mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak untuk memperoleh makanan dalam jumlah yang cukup untuk pemenuhan kebutuhan pangan khususnya beras.
Dalam kesempatan tersebut juga dihadiri Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Bali Rose Dinda Martini. Kegiatan tersebut juga diisi dengan penyerahan bibit cabai pada siswa SD, kelompok dasawisma tim penggerak PKK kabupaten di lingkungan Pemprov Bali, dengan harapan agar masyarakat semakin menyadari bahwa dalam memenuhi kebutuhan pangan kita harus kreatif dan inovatif. (WDY).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Dengan mandiri pangan kita mampu mewujudkan daerah dengan keanekaragaman konsumsi pangan," kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali Ida Bagus Subhiksu dalam acara `Gerakan Diversifikasi Pangan dan Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) di Denpasar, Kamis.
Dengan diversifikasi pangan itu, lanjut dia, maka masyarakat tidak terpaku pada satu jenis makanan pokok saja dan bisa terdorong untuk juga mengonsumsi bahan pangan lainnya, yakni dari konsumsi nasi menjadi jagung, ketela dan umbi-umbian.
Menurut dia, terkait dengan Lomba Menu B2SA yang berbasis sumber pangan lokal tingkat provinsi tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman.
"Sekaligus untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam penerapan pola makan, serta mendorong dan meningkatkan? kreativitas masyarakat dalam mengembangkan atau menciptakan menu beragam, bergizi, seimbang dan aman sehingga terwujud budaya pola konsumsi hidup yang sehat, aktif dan produktif," ujar Subhiksu.
Dengan demikian, lanjut dia, gerakan diversifikasi pangan akan mampu menumbuhkan minat generasi muda untuk mengonsumsi pangan lokal yang bergizi menuju Bali yang mandiri pangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Mardiana mengatakan lomba tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan karena merupakan kebutuhan yang paling mendasar atau esensial dan sangat menentukan kualitas taraf hidup suatu bangsa.
Dia mengemukakan, dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan, mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak untuk memperoleh makanan dalam jumlah yang cukup untuk pemenuhan kebutuhan pangan khususnya beras.
Dalam kesempatan tersebut juga dihadiri Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Bali Rose Dinda Martini. Kegiatan tersebut juga diisi dengan penyerahan bibit cabai pada siswa SD, kelompok dasawisma tim penggerak PKK kabupaten di lingkungan Pemprov Bali, dengan harapan agar masyarakat semakin menyadari bahwa dalam memenuhi kebutuhan pangan kita harus kreatif dan inovatif. (WDY).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018