Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Bali bekerja sama dengan "The John Fawcett Foundation (JFF)", Yayasan Kemanusiaan Indonesia (YKI) Bali, BPJS Kesehatan dan Puskesmas III Denpasar Utara gencar melakukan safari kesehatan keliling ke pemukiman masyarakat setempat.

Kepala Puskesmas III Denpasar Utara, Anak Agung Ngurah Tarumawijaya dalam keterangan yang diterima di Denpasar, Kamis, mengatakan safari kesehatan tersebut dalam upaya mendekatkan pengobatan kepada masyarakat.

Sistem `jemput bola` sangat efektif dalam penanganan kesehatan, sehingga dengan sistem tersebut pendataan bagi warga yang menderita sakit juga lebih akurat, ujarnya.

Ia mengatakan Puskesmas III Denpasar Utara ikut serta sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan juga sebagai penyuluh kesehatan, beserta dengan JFF yang mengkhususkan pemeriksaan kesehatan mata, YKI Bali melakukan pemeriksaan THT dan pisioterapi kepada para lansia dan anak-anak SD.

Sementara itu, BPJS Kesehatan mengenai proses pengurusan jaminan kesehatan, sedangkan klinik-klinik di wilayah Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar yang melayani pemeriksaan penyakit tidak menular, seperti kolesterol, gula darah dan asam urat.

"Pelayanan safari kesehatan ini difokuskan dengan pemeriksaan THT untuk anak-anak SD di wilayah Desa Dauh Puri Kaja, antara lain di SD Al-Miftah Denpasar. Tindakan tersebut, yakni sebelumnya Puskesmas III melakukan survei ke sekolah-sekolah SD dan terdapat banyak siswa yang telinganya terdapat "serumen" (kotoran) yang sulit untuk dibersihkan, untuk itu kami mendatangkan dokter spesialis THT untuk membantu anak-anak SD ini," ucap Tarumawijaya.

Dalam kesempatan itu, Camat Denpasar Utara, Nyoman Lodra mengatakan kegiatan safari kesehatan di Banjar Wangaya Kaja kali ini sudah yang ke tiga kali. Yakni yang pertama dilaksanakan di Banjar Kaliungu Kaja dan di Banjar Mekarsari.

"Kegiatan safari kesehatan terpadu keliling ini sangat bagus, karena masyarakat bisa datang langsung ke banjar-banjar di wilayah desanya untuk memeriksakan kesehatan dengan sekali datang bisa melakukan pengecekan berbagai analisa kegiatan," ucapnya.

Terutama para lanjut usia (lansia) dan anak-anak, sebab di Desa Dauh Puri Kaja ini dominan penduduknya para lansia dan anak-anak dari jumlah penduduk keselurahan lebih kurang 19.000 orang sebagian lansia kisaran umur 75 tahun dan anak-anak umur 6-12 tahun.

"Jadi diharapkan dengan safari kesehatan seperti ini kualitas kesehatan hidup masyarakat ?bisa terus meningkat dengan kesadaran diri akan pentingnya hidup sehat," ucapnya.

Seorang warga Banjar Wangaya Kaja, I Gusti Putu Raka Nilawati (48) mengaku terbantu dengan adanya safari kesehatan tersebut.

"Saya sangat terbantu dengan adanya safari kesehatan keliling ini. Karena saya bisa langsung untuk mengecek kesehatan. Selain itu sangat dekat dengan rumah saya dan gratis. Selain mengecek kesehatan mata, saya juga bisa mendapatkan pelayanan psioterapi untuk melancarkan peredaran darah dibagian punggung yang sering sakit," ucapnya. (WDY).

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018