Denpasar (Antaranews Bali) - Kepolisian Daerah Bali meningkatkan pengamanan wilayah di Pulau Dewata dengan menggelar Operasi Bina Waspada Agung 2018 yang berlangsung selama 12 hari (14-28 Agustus 2018) ke depan.

"Hari ini kami menggelar apel pasukan guna menyiapkan personel dalam kegiatan Operasi Bina Waspada Agung 2018," kata Kepala Operasi Operasi Bina Waspada Agung Kombes Pol. I Gusti Putu Ngurah Gunawan di Denpasar, Selasa.

Dalam apel gelar pasukan di halaman depan Mapolda Bali tersebut, juga memiliki tujuan untuk menyamakan persepsi dengan seluruh jajaran guna meningkatkan kondusifitas keamanan di Pulau Dewata.

Melalui upaya ini, harap Gunawan, dapat terselenggara dengan lancar sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai dan sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat untuk mencegah masuknya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kegiatan ini menitik beratkan pada upaya pembinaan dan penyuluhan terhadap organisasi, kelompok atau individu agar tidak terpengaruh oleh paham radikal, intoleransi dan potensi masyarakat lainnya," ujar pria yang yang kesehariannya sebagai Direktur Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Bali ini.

Ia mengharapkan, dengan pemantauan dalam operasi ini dapat menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif khususnya di wilayah hukum Polda Bali.

Oleh karena itu kepada seluruh personel yang terlibat agar melaksanakan seluruh kegiatan operasi secara bersungguh-sungguh, sehingga menekan gerakan-gerakan dari kelompok radikal dan intoleransi.

"Saya berharap seluruh anggota benar-benar melaksanakan tugas ini dengan baik dan dapat terlaksana sesuai harapan masyarakat," katanya.

Sebelumnya, Direktorat Polisi Perairan Polda Bali juga pernah melaksanakan sosialisasi dan pembinaan terhadap masyarakat pesisir dan kelompok nelayan Taman Segara Kodang, agar tidak mudah terpengaruh paham-paham radikal dan anti Pancasila.

Kegiatan sosialisasi yang dilakukan Kasatrolda Dit Polair Polda Bali, AKBP I Wayan Suci Wyantara mengharapkan kegiatan ini dapat dipahami seluruh warga agar tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham radikal dan anti Pancasila, yang dapat memecah belah rasa persatuan dan kesatuan. (ed)

Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018