Negara (Antaranews Bali) - Pasien yang menjalani rawat nginap di RSU Negara, Kabupaten Jembrana, Bali sempat dievakuasi karena gempa kembali dirasakan, Kamis siang.

Oleh petugas, pasien khususnya dari kalangan usia lanjut dibawa keluar bersama ranjangnya, dan ditempatkan di lorong rumah sakit tersebut.

"Kami khawatir ada gempa susulan yang lebih besar, lebih aman pasien usia lanjut dibawa keluar kamar, tetapi tidak sampai mengganggu perawatan terhadap mereka," kata salah seorang perawat yang minta namanya tidak disebutkan.

Selain pasien, pengunjung dan petugas RSU Negara juga sempat berhamburan mencari tanah lapang di halaman rumah sakit saat getaran gempa.

Kepanikan juga dirasakan pegawai Pemkab Jembrana, yang langsung berlarian keluar ruangan begitu getaran gempa mereka rasakan, yang rata-rata takut gempa ini akan mengakibatkan kerusakan parah seperti di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Kita kan tidak tahu seberapa besar dan lama gempa terjadi. Tadi saya sedang rapat di lantai III, bersama kawan-kawan langsung lari turun dan menuju halaman," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Jembrana, Janu Luhur.

Akibat pegawai serentak keluar dari ruangan untuk menuju halaman, mereka harus berdesak-desakan di tangga kantor.

Guncangan gempa dan kekhawatiran akan terjadi sama dengan di Lombok, juga membuat guru dan murid sekolah segera menyelamatkan diri, bahkan beberapa sekolah memutuskan muridnya boleh pulang lebih awal karena tinggal beberapa menit jam pelajaran terakhir berakhir.

"Tadi bersama kawan-kawan dan guru lari ke halaman. Selain berguncang, lukisan di dinding kelas juga bergoyang keras," kata Satria, salah seorang murid SMA di Kabupaten Jembrana.

Kepala Seksi Observasi Dan Informasi Stasiun Klimatologi Kelas II BMKG Jembrana, Agit Setiyoko mengatakan, guncangan yang dirasakan masyarakat daerah ini merupakan dampak dari gempa di Lombok.

Ia mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima, getaran gempa juga dirasakan sampai Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, namun kekuatannya sudah menurun dibanding di pusat gempa.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, I Ketut Eko Susilo Artha Permana mengatakan, gempa pada Kamis (9/8) siang tidak menimbulkan kerusakan, hanya membuat masyarakat panik. (WDY)

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018