Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, melakukan pemantauan terhadap konstruksi gedung bertingkat pada obyek vital di perkotaan, pascagempa bumi yang berkekuatan 7.0 SR terjadi Minggu (5/8) malam.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Denpasar, Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta di Denpasar, Senin, mengatakan pengecekan dilakukan untuk memastikan kondisi kontruksi obyek vital yang ada di Kota Denpasar, sekaligus memantau kondisi terkini masyarakat agar tidak mudah terpancing dengan berita-berita bohong terkait gempa bumi yang berpusat di Lombok Utara.
"Hal tersebut penting dilakukan untuk memastikan kondisi terkini masyarakat dan memastikan kondisi obyek vital kita, seperti sekolah, rumah sakit, pasar dan gedung-gedung perkantoran. Selain itu masyarakat juga perlu diimbau agar tetap memantau informasi resmi BMKG dan tidak terpancing berita bohong (hoax)," ujarnya.
Ia mengatakan pengecekan tersebut dimulai dari SDN 13 Sesetan, dan secara bertahap dilanjutkan ke lokasi lainnya. Pelaksanaan kegiatan ini untuk memastikan bahwa kontruksi bangunan di obyek vital khususnya yang bertingkat tetap aman difungsikan.
"Kekhawatiran kami terhadap bangunan yang bertingkat, yang lebih riskan jika terkena goncangan gempa. Bersyukur tidak ada kerusakan yang fatal, sehingga masyarakat hanya perlu waspada jika terjadi goncangan gempa kembali, serta untuk memastikan keamanan gedung saat digunakan kembali," ucapnya.
Selain itu, kata dia, pengecekan pasca-gempa juga dilakukan di lima sekolah yang mengalami kerusakan ringan, antara lain SDN 11 Padangsambian, SDN 11 Pemecutan, SDN 13 Sesetan, SDN 5 Kesiman, dan SDN 4 Tonja.
"Sekolah tersebut hanya mengalami kerusakan ringan, dan akan ditindaklanjuti segera demi kenyamanan proses belajar dan mengajar dapat kembali seperti biasa," ujarnya.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa mengatakan bahwa terkait dengan jumlah kerusakan sampai saat ini pihaknya sedang melaksanakan inventarisasi.
Selain itu, untuk kerugian materi maupun non materi terkait dampak gempa bumi ini sedang dilaksanakan pengumpulan data dan informasi di setiap kecamatan.
Tim Ahli Bangunan Gedung Dinas PUPR Kota Denpasar bersama Tim BPBD akan melanjutkan pengecekan bangunan, khususnya yang bertingkat di beberapa obyek vital dan pelayanan masyarakat lainnya.
Untuk informasi terbaru tentang bencana gempa ini Pemkot Denpasar turut menyediakan layanan berbasis teknologi yang dapat diakses di safecity.denpasarkota.go.id. guna memberikan kemudahan informasi bagi masyarakat kota. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Denpasar, Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta di Denpasar, Senin, mengatakan pengecekan dilakukan untuk memastikan kondisi kontruksi obyek vital yang ada di Kota Denpasar, sekaligus memantau kondisi terkini masyarakat agar tidak mudah terpancing dengan berita-berita bohong terkait gempa bumi yang berpusat di Lombok Utara.
"Hal tersebut penting dilakukan untuk memastikan kondisi terkini masyarakat dan memastikan kondisi obyek vital kita, seperti sekolah, rumah sakit, pasar dan gedung-gedung perkantoran. Selain itu masyarakat juga perlu diimbau agar tetap memantau informasi resmi BMKG dan tidak terpancing berita bohong (hoax)," ujarnya.
Ia mengatakan pengecekan tersebut dimulai dari SDN 13 Sesetan, dan secara bertahap dilanjutkan ke lokasi lainnya. Pelaksanaan kegiatan ini untuk memastikan bahwa kontruksi bangunan di obyek vital khususnya yang bertingkat tetap aman difungsikan.
"Kekhawatiran kami terhadap bangunan yang bertingkat, yang lebih riskan jika terkena goncangan gempa. Bersyukur tidak ada kerusakan yang fatal, sehingga masyarakat hanya perlu waspada jika terjadi goncangan gempa kembali, serta untuk memastikan keamanan gedung saat digunakan kembali," ucapnya.
Selain itu, kata dia, pengecekan pasca-gempa juga dilakukan di lima sekolah yang mengalami kerusakan ringan, antara lain SDN 11 Padangsambian, SDN 11 Pemecutan, SDN 13 Sesetan, SDN 5 Kesiman, dan SDN 4 Tonja.
"Sekolah tersebut hanya mengalami kerusakan ringan, dan akan ditindaklanjuti segera demi kenyamanan proses belajar dan mengajar dapat kembali seperti biasa," ujarnya.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa mengatakan bahwa terkait dengan jumlah kerusakan sampai saat ini pihaknya sedang melaksanakan inventarisasi.
Selain itu, untuk kerugian materi maupun non materi terkait dampak gempa bumi ini sedang dilaksanakan pengumpulan data dan informasi di setiap kecamatan.
Tim Ahli Bangunan Gedung Dinas PUPR Kota Denpasar bersama Tim BPBD akan melanjutkan pengecekan bangunan, khususnya yang bertingkat di beberapa obyek vital dan pelayanan masyarakat lainnya.
Untuk informasi terbaru tentang bencana gempa ini Pemkot Denpasar turut menyediakan layanan berbasis teknologi yang dapat diakses di safecity.denpasarkota.go.id. guna memberikan kemudahan informasi bagi masyarakat kota. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018