Singaraja (Antaranews Bali) - Sebanyak tujuh mahasiswa Undiksha Singaraja, Bali, terpilih menjadi atlet nasional yang mengikuti cabang olahraga Kabaddi pada Asian Games di Jakarta-Palembang pada 18 Agustus - 2 September 2018.
"Saya bangga dengan prestasi mahasiswa dan dosen yang terpilih menjadi atlet nasional dalam Asian Games, karena hal itu menunjukkan kalau kualitas segenap civitas akademika Undiksha juga diperhitungkan," kata Rektor Undiksha Dr Nyoman Jampel MPd di Singaraja, Jumat.
Dalam keterangan pers yang diterima Antara, ia menjelaskan atlet yang keberangkatannya telah dilepas dari Rektorat Undiksha (2/8) itu umumnya adalah mahasiswa dari Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK) dan seorang mahasiswa dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).
Ketujuh atlet adalah I Nyoman Tos Pasek Wiguna dari Jurusan Penjaskesrek, Ni Putu Dewi Laraswati dari Jurusan PKO, Agustina Siregar dari Jurusan Penjaskesrek, Ida Bagus Ketut Wipradana dari Penjaskesrek, Ni Kadek Ami Ariasti dari Jurusan Penjaskesrek, Aldino Indrayana dari Jurusan Penjaskesrek, dan Gusti Anak Agung Pradnyawati dari Jurusan PGSD FIP.
"Pelatihnya adalah Kadek Yogi Parta Lesmana S.Pd M.Pd yang merupakan dosen Penjaskesrek," katanya.
Menurut Jampel, dengan berlaga di Asian Games, Undiksha menunjukkan kepada publik sebagai salah satu perguruan tinggi besar di Bali. Sejak berdiri, Undiksha memberi ruang kepada mahasiswa untuk melakukan kegiatan akademik dan non-akademik.
"Bahkan, lembaga kami sering memberi support dari segi pendanaan, sehingga mahasiswa atau dosen termotivasi untuk mengasah prestasi dan menunjukkan kelasnya tidak saja di bidang akademik, tetapi non-akademik seperti olahraga Kabaddi," katanya.
Jampel berharap agar atlet dan pelatih tetap menjaga sikap mental, dan menunjukkan prestasi diri untuk nama baik atlet secara pribadi atau lembaga, pemerintah, dan Bangsa Indonesia.
"Kami bangga dengan atlet dan pelatih dari Undiksha yang terpilih sebagai atlet nasional. Jangan berpuas diri, terus berlatih untuk prestasi puncak di Asian Games. Jaga nama baik lembaga, pemerintah, dan Bangsa Indonesia yang berkarakter Pancasila," katanya.
Secara terpisah, Pelatih Kadek Yogi Parta Lesmana mengatakan, seleksi nasional dilakukan sekitar November 2017. Saat itu, mahasiswa dan dosen di lingkungan FOK Undiksha dan fakultas lain banyak yang mendaftar.
"Calon atlet itu akhirnya menjalani test event yang dipusatkan di Jakarta pada Januari 2018. Dari tahapan ini, tujuh orang mahasiswa dan saya sendiri terpilih dan bergabung dalam Tim Nasional Indonesia Kabaddi untuk menghadapi lAsian Games 2018," katanya.
Tim putra dan putri masing-masing diikuti oleh 10 orang atlet dan empat orang pelatih. Atlet dan pelatih ini bersama atlet dari kabupaten lain seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Kalimantan Tenggara itu kini menjalani TC yang dipusatkan di Bali.
"Persiapan lain dilakukan dengan mengikuti try out ke Taiwan dan India. Ini membanggakan bukan hanya Undiksha sebagai tempat kami studi atau menjadi pengajar, namun bangga karena terpilih membela Bangsa Indonesia dalam jalur olahraga. Untuk terpilih sebagai atlet timnas baru pertama kali, sehingga kesempatan ini kami manfaatkan untuk berjuang meraih prestasi terbaik," katanya.
Yogi Parta Lesmana menambahkan anak asuhnya tidak dibebani target untuk merebut medali emas, perunggu, atau medali perak dalam jumlah tertentu, karena Kabaddi merupakan cabang olahraga yang baru diperkenalkan dan bahkan Indonesia sendiri dianggap tim lemah.
"Itu karena Indonesia tidak terbiasa dengan olahraga yang satu ini, namun kami optimistis kalau atlet dari Undiksha bisa berjuang untuk mempersembahkan prestasi yang membanggakan. Yang pasti, lawan terberat India," katanya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Saya bangga dengan prestasi mahasiswa dan dosen yang terpilih menjadi atlet nasional dalam Asian Games, karena hal itu menunjukkan kalau kualitas segenap civitas akademika Undiksha juga diperhitungkan," kata Rektor Undiksha Dr Nyoman Jampel MPd di Singaraja, Jumat.
Dalam keterangan pers yang diterima Antara, ia menjelaskan atlet yang keberangkatannya telah dilepas dari Rektorat Undiksha (2/8) itu umumnya adalah mahasiswa dari Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK) dan seorang mahasiswa dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).
Ketujuh atlet adalah I Nyoman Tos Pasek Wiguna dari Jurusan Penjaskesrek, Ni Putu Dewi Laraswati dari Jurusan PKO, Agustina Siregar dari Jurusan Penjaskesrek, Ida Bagus Ketut Wipradana dari Penjaskesrek, Ni Kadek Ami Ariasti dari Jurusan Penjaskesrek, Aldino Indrayana dari Jurusan Penjaskesrek, dan Gusti Anak Agung Pradnyawati dari Jurusan PGSD FIP.
"Pelatihnya adalah Kadek Yogi Parta Lesmana S.Pd M.Pd yang merupakan dosen Penjaskesrek," katanya.
Menurut Jampel, dengan berlaga di Asian Games, Undiksha menunjukkan kepada publik sebagai salah satu perguruan tinggi besar di Bali. Sejak berdiri, Undiksha memberi ruang kepada mahasiswa untuk melakukan kegiatan akademik dan non-akademik.
"Bahkan, lembaga kami sering memberi support dari segi pendanaan, sehingga mahasiswa atau dosen termotivasi untuk mengasah prestasi dan menunjukkan kelasnya tidak saja di bidang akademik, tetapi non-akademik seperti olahraga Kabaddi," katanya.
Jampel berharap agar atlet dan pelatih tetap menjaga sikap mental, dan menunjukkan prestasi diri untuk nama baik atlet secara pribadi atau lembaga, pemerintah, dan Bangsa Indonesia.
"Kami bangga dengan atlet dan pelatih dari Undiksha yang terpilih sebagai atlet nasional. Jangan berpuas diri, terus berlatih untuk prestasi puncak di Asian Games. Jaga nama baik lembaga, pemerintah, dan Bangsa Indonesia yang berkarakter Pancasila," katanya.
Secara terpisah, Pelatih Kadek Yogi Parta Lesmana mengatakan, seleksi nasional dilakukan sekitar November 2017. Saat itu, mahasiswa dan dosen di lingkungan FOK Undiksha dan fakultas lain banyak yang mendaftar.
"Calon atlet itu akhirnya menjalani test event yang dipusatkan di Jakarta pada Januari 2018. Dari tahapan ini, tujuh orang mahasiswa dan saya sendiri terpilih dan bergabung dalam Tim Nasional Indonesia Kabaddi untuk menghadapi lAsian Games 2018," katanya.
Tim putra dan putri masing-masing diikuti oleh 10 orang atlet dan empat orang pelatih. Atlet dan pelatih ini bersama atlet dari kabupaten lain seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Kalimantan Tenggara itu kini menjalani TC yang dipusatkan di Bali.
"Persiapan lain dilakukan dengan mengikuti try out ke Taiwan dan India. Ini membanggakan bukan hanya Undiksha sebagai tempat kami studi atau menjadi pengajar, namun bangga karena terpilih membela Bangsa Indonesia dalam jalur olahraga. Untuk terpilih sebagai atlet timnas baru pertama kali, sehingga kesempatan ini kami manfaatkan untuk berjuang meraih prestasi terbaik," katanya.
Yogi Parta Lesmana menambahkan anak asuhnya tidak dibebani target untuk merebut medali emas, perunggu, atau medali perak dalam jumlah tertentu, karena Kabaddi merupakan cabang olahraga yang baru diperkenalkan dan bahkan Indonesia sendiri dianggap tim lemah.
"Itu karena Indonesia tidak terbiasa dengan olahraga yang satu ini, namun kami optimistis kalau atlet dari Undiksha bisa berjuang untuk mempersembahkan prestasi yang membanggakan. Yang pasti, lawan terberat India," katanya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018