Negara (Antaranews Bali) - Penyeberangan di Selat Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana ditutup sementara karena cuaca buruk yang bisa membahayakan kapal.
"Sejak pukul 11.20 wita, untuk sementara pelayanan penyeberangan di Selat Bali kami tutup karena angin kencang yang menyebabkan ombak besar. Kondisi itu membahayakan kapal yang melintas," kata Perwira Jaga Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk Putu Wirawan, Kamis.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, hingga pukul 16.00 wita penutupan penyeberangan masih berlangsung, sehingga menyebabkan antrean panjang kendaraan hingga sekitar 1 kilometer dari pelabuhan.
Wirawan mengatakan, untuk sementara kapal yang melayani penyeberangan di selat tersebut diminta menghentikan perjalanan, termasuk bagi yang sudah terlanjur berlayar.
"Bagi kapal yang sudah dekat pelabuhan kami perintahkan menurunkan kendaraan dan penumpang yang diangkutnya, bergantian dengan kapal lainnya. Sementara bagi yang masih di tengah perjalanan, kami perintahkan mencari tempat yang aman untuk mengapung tanpa melanjutkan perjalanan hingga cuaca membaik," katanya.
Saat pihaknya memutuskan menutup sementara penyeberangan Selat Bali, katanya, kecepatan angin mencapai lebih dari 20 knot disertai gelombang tinggi dan arus kencang.
Menurutnya, dengan kondisi cuaca seperti itu, bisa menyebabkan guncangan keras pada kapal, termasuk menyebabkan kapal terseret arus dan bisa kandas.
"Kami mengutamakan keselamatan penumpang, kalau kondisi cuaca membahayakan pelayaran lebih baik penyeberangan ditutup sementara," katanya.
Ombak serta arus kencang yang terjadi, juga menyebabkan kapal sulit bersandar baik di Pelabuhan Gilimanuk maupun Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur karena terdorong ombak. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Sejak pukul 11.20 wita, untuk sementara pelayanan penyeberangan di Selat Bali kami tutup karena angin kencang yang menyebabkan ombak besar. Kondisi itu membahayakan kapal yang melintas," kata Perwira Jaga Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk Putu Wirawan, Kamis.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, hingga pukul 16.00 wita penutupan penyeberangan masih berlangsung, sehingga menyebabkan antrean panjang kendaraan hingga sekitar 1 kilometer dari pelabuhan.
Wirawan mengatakan, untuk sementara kapal yang melayani penyeberangan di selat tersebut diminta menghentikan perjalanan, termasuk bagi yang sudah terlanjur berlayar.
"Bagi kapal yang sudah dekat pelabuhan kami perintahkan menurunkan kendaraan dan penumpang yang diangkutnya, bergantian dengan kapal lainnya. Sementara bagi yang masih di tengah perjalanan, kami perintahkan mencari tempat yang aman untuk mengapung tanpa melanjutkan perjalanan hingga cuaca membaik," katanya.
Saat pihaknya memutuskan menutup sementara penyeberangan Selat Bali, katanya, kecepatan angin mencapai lebih dari 20 knot disertai gelombang tinggi dan arus kencang.
Menurutnya, dengan kondisi cuaca seperti itu, bisa menyebabkan guncangan keras pada kapal, termasuk menyebabkan kapal terseret arus dan bisa kandas.
"Kami mengutamakan keselamatan penumpang, kalau kondisi cuaca membahayakan pelayaran lebih baik penyeberangan ditutup sementara," katanya.
Ombak serta arus kencang yang terjadi, juga menyebabkan kapal sulit bersandar baik di Pelabuhan Gilimanuk maupun Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur karena terdorong ombak. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018