Semarapura (Antaranews Bali) - Bupati Klungkung, Bali I Nyoman Suwirta mengatakan, pihaknya menyediakan berbagai jenis peralatan dan sarana pendukung lainnya dalam memproduksi garam beryodium untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
    
"Dalam memproduksi garam beryodium tersebut menerapkan dua konsep yakni konsep tradisional dan konsep modern," kata Bupati Nyoman Suwirta ketika menghadiri pertemuan dalam pemberdayaan dan revitalisasi petani garam tradisional Kusamba dan Pesinggahan di Ruang Rapat Tempat Pemindangan Ikan Kusamba, Rabu (26/7).
   
Ia mengajak petani Garam untuk membangkitkan dan meningkatkan kembali produksi garam beryodium. Untuk di daerah Pesinggahan Pantai Belatung akan menggunakan konsep tradisional yang nantinya akan diintegrasikan dengan Objek wisata yang terdapat di daerah tersebut.
   
Untuk tempat pembuatan garam beryodium akan dipusatkan di Daerah Kusamba yang menggunakan konsep modern serta di Pesinggahan dengan konsep tradisional.
   
Bupati Nyoman Suwirta mengingatkan jika petani Garam ingin memasarkan produk garam ke seluruh kabupaten/kota di Bali, agar membentuk kelompok, sehingga dapat dengan mudah membantu masalah permodalan,
   
Mengenai masalah pemasaran garam lokal, ia mengingatkan, petani agar tidak perlu cemas, karena Pemkab Klungkung akan memfasilitasi.
   
Ia mengharapkan kepada Kepala Dinas Kelautan dan Ketahanan Pangan setempat dapat menindaklanjuti hasil ptertemuan tersebut.
   
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten KLungkung I Wayan Durma melaporkan, tahun 2017 pemeritah Kabupaten Klungkung sudah memberikan bantuan kepada 17 anggota,  berupa mesin, pipa, dan drum penampung air.
   
Bantuan tersebut untuk mempermudah proses pembuatan garam. Namun karena terkendala faktor cuaca baru tujuh anggota saja yang sudah memasang. Pemkab Klungkung sudah bekerja sama dengan BPN terkait lahan-lahan pemerintah yang bisa dipakai oleh petani garam.
   
Jika dalam keadaan normal, petani garam dapat memanen garam dengan berat minimal 15 kg perhari. Saat ini Masyarakat Kabupaten Klungkung membutuhkan Garam sebanyak 1,2 ton perhari.
   
Kasi Hubungan Hukum Pertanahan (HHP) Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten  Klungkung Putu Birawan menyampaikan mendukung keinginan Pemkab untuk membangkitkan kembali petani garam.
   
BPN Kabupaten KLungkung berharap agar pada tahun 2018 ini, semua tanah yang dimiliki petani garam yang belum disertifikatkan agar segera mengurus administrasinya supaya bisa disertifikatkan tahun ini, sertifikat tersebut dapat digunakan untuk Memberikan kepastian hak atas tanah dan kepastian hukum atas kepemilikan tanah yang diusahakan masyarakat petani yang tinggal di pedesaan secara cepat, tepat, mudah, murah dan aman juga dapat diberdayakan untuk permodalan usaha.
   
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Kelompok Petani Garam Sarining Segara I Wayan Rena, Perbekel Desa Kusamba I Ketut Winastra, dan undangan terkait lainnya. (WDY)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018