Gianyar (Antaranews Bali) - Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Gianyar, Bali, Anak Agung Dalem Jagaditha mengatakan, pengangguran di wilayahnya tercatat 3.100 orang atau 1,02 persen dari jumlah angkatan kerja sebanyak 303.470 orang selama tahun 2017.

"Dari jumlah angkatan kerja tersebut, 300.070 orang di antaranya tergolong produktif yang diserap dalam berbagai bidang usaha," katanya setelah membuka pelatihan peningkatan profesionalisme tenaga kerja instruktur Balai Latihan Kerja (BLK) di BLK Agrobisnis dan Industri Kabupaten Gianyar, Rabu.

Ia menjelaskan, pemkab setempat memiliki perhatian besar terhadap potensi sumber daya professional setempat. Untuk itu pihaknya mendorong para instruktur pelatihan BLK memiliki daya saing yang tinggi untuk dapat mentransfer ilmu yang mereka miliki kepada para calon tenaga kerja.

Untuk itu, syaratnya mereka harus memiliki sertifikasi, ujarnya. Di Kabupaten Gianyar minat dunia kerja masih didominasi sektor pariwisata, menyusul bidang lainnya, seperti olah saji, industri dan pertanian.

Untuk itu pihaknya sedang berupaya merancang pengembangan agar sektor kerja tidak hanya bertumpu pada sektor pariwisata, namun menyangkut seluruh aspek kehidupan.

Kami tidak ingin hanya larut dalam bidang pariwisata. Sektor industri berusaha kami dorong lewat pemberdayaan masyarakat secara merata. Pemkab memiliki keterbatasan. Selebihnya pelaku swasta yang berperan penting menentukan bidang mana ingin digeluti. Kami sebatas memberi izin dan koordinasi melalui pelatihan-pelatihan, terangnya.

Ia menambahkan, menurunnya angka pengangguran dan meningkatnya daya sarap berbagai sektor usaha memberikan dampak positif untuk meningkatkan kemampuan daya saing di tengah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Kami tinggal menggenjot dan berusaha terus menurunkan persentase pengangguran. Begitu juga masyarakat yang berwirausaha mandiri mempunyai pengaruh besar dalam perekonomian, ujarnya.

Sementara itu, instruktur Balai Latihan Kerja Bergianta Sinulingga mengatakan kegiatan pelatihan digelar selama sepuluh hari, menekankan penguatan teknik-teknik mengajar dan melatih. Hal itu sebagai syarat untuk mendapat sertifikasi metodelogi dan teknis.

"Saya harap di Bali, selain pariwisata, masyarakat juga ahli dan mampu memanfaatkan peluang kerja bidang lainnya. Dalam pariwisata tumbuh sektor pendukung di sekitarnya, seperti bidang kelistrikan, otomotif dan konsesi bangunan. Hal itu bisa mereka kembangkan, dalam upaya menciptakan potensi kerja yang lebih segar, inovatif, ketimbang hanya berpaku kepada pariwisata saja," jelasnya. (WDY)

Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018