Denpasar (Antaranews Bali) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan apresiasi kepada Puskesmas I Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, yang memprioritaskan anak dengan memisahkan layanan anak dan pasien umum.
"Kami sangat terkesan dengan inovasi pelayanan anak yang terpisah," kata anggota Tim Evaluasi Puskesmas Ramah Anak dari Kemenkes, Anita Putri Bungsu, saat melakukan peninjauan Puskemas I Denpasar Selatan (Densel), Bali, Senin.
Menurut dia, Puskesmas I Denpasar Selatan telah melakukan pelayanan secara terpisah dengan pasien umum sehingga anak tidak perlu mengantre lama.
"Inovasi lain di sini ada etalase herbal. Ini artinya memberikan edukasi kepada masyarakat dapat memanfaatkan tanaman obat untuk penyembuhan, karena itu kami datang ke sini untuk mencocokkan laporan yang telah dikirim dengan fakta di lapangan terkait pelayanan puskesmas ramah anak," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Denpasar, I Gusti Agung Sri Wetrawati, mengatakan pada dasarnya semua puskesmas di Kota Denpasar telah melaksanakan pelayanan ramah anak.
Didampingi Kabid Pemenuhan Hak Anak Tresna Yasa, ia menjelaskan hal itu sesuai dengan konvensi hak anak, yakni semua anak berhak mendapatkan pelayanan yang sama.
Menurut Wetrawati, ada beberapa indikator Puskesmas Ramah Anak, diantaranya penyediaan tempat bermain ramah anak, tenaga medis yang melayani dengan ramah, dan pelayanan gizi yang memadai bagi anak anak.
"Kami telah menyosialisasikan pada semua puskesmas di Kota Denpasar untuk memberikan pelayanan ramah anak, sehingga anak mendapatkan pelayanan di bidang kesehatan untuk memenuhi kebutuhannya," ucap Sri Wetrawati.
Senada dengan itu, Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak P3AP2KB Denpasar, Tresna Yasa, menambahkan dalam memenuhi hak anak dalam Puskesmas Ramah Anak, pihaknya telah melibatkan Forum Anak Daerah Kota Denpasar dalam menyosialisasikan pelayanan pada anak.
"Dengan demikian semua hak-hak anak sesuai dengan konvensi hak anak dapat terpenuhi," katanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas I Denpasar Selatan dr. Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda M.Kes menyatakan pihaknya memberikan pelayanan pada anak dengan melakukan pemisahan pelayanan pada anak sehingga tidak tergabung dengan pasien umum.
"Pemisahan pelayanan pada anak dimulai dari sejak mengambil nomor antrean sampai pada pelayanan. Hal ini diharapkan anak tidak kena penyakit lain bila digabung dengan pasien umum," katanya.
Selain memisahkan pelayanan antara anak dan pasien umum, pihaknya juga membuat berbagai inovasi sehingga masyarakat tidak takut untuk berobat ke puskesmas.
Salah satunya dengan membuat dekorasi ruangan pelayanan anak dengan gambar-gambar mainan termasuk juga para medis yang memberikan pelayanan berpakaian menarik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami sangat terkesan dengan inovasi pelayanan anak yang terpisah," kata anggota Tim Evaluasi Puskesmas Ramah Anak dari Kemenkes, Anita Putri Bungsu, saat melakukan peninjauan Puskemas I Denpasar Selatan (Densel), Bali, Senin.
Menurut dia, Puskesmas I Denpasar Selatan telah melakukan pelayanan secara terpisah dengan pasien umum sehingga anak tidak perlu mengantre lama.
"Inovasi lain di sini ada etalase herbal. Ini artinya memberikan edukasi kepada masyarakat dapat memanfaatkan tanaman obat untuk penyembuhan, karena itu kami datang ke sini untuk mencocokkan laporan yang telah dikirim dengan fakta di lapangan terkait pelayanan puskesmas ramah anak," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Denpasar, I Gusti Agung Sri Wetrawati, mengatakan pada dasarnya semua puskesmas di Kota Denpasar telah melaksanakan pelayanan ramah anak.
Didampingi Kabid Pemenuhan Hak Anak Tresna Yasa, ia menjelaskan hal itu sesuai dengan konvensi hak anak, yakni semua anak berhak mendapatkan pelayanan yang sama.
Menurut Wetrawati, ada beberapa indikator Puskesmas Ramah Anak, diantaranya penyediaan tempat bermain ramah anak, tenaga medis yang melayani dengan ramah, dan pelayanan gizi yang memadai bagi anak anak.
"Kami telah menyosialisasikan pada semua puskesmas di Kota Denpasar untuk memberikan pelayanan ramah anak, sehingga anak mendapatkan pelayanan di bidang kesehatan untuk memenuhi kebutuhannya," ucap Sri Wetrawati.
Senada dengan itu, Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak P3AP2KB Denpasar, Tresna Yasa, menambahkan dalam memenuhi hak anak dalam Puskesmas Ramah Anak, pihaknya telah melibatkan Forum Anak Daerah Kota Denpasar dalam menyosialisasikan pelayanan pada anak.
"Dengan demikian semua hak-hak anak sesuai dengan konvensi hak anak dapat terpenuhi," katanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas I Denpasar Selatan dr. Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda M.Kes menyatakan pihaknya memberikan pelayanan pada anak dengan melakukan pemisahan pelayanan pada anak sehingga tidak tergabung dengan pasien umum.
"Pemisahan pelayanan pada anak dimulai dari sejak mengambil nomor antrean sampai pada pelayanan. Hal ini diharapkan anak tidak kena penyakit lain bila digabung dengan pasien umum," katanya.
Selain memisahkan pelayanan antara anak dan pasien umum, pihaknya juga membuat berbagai inovasi sehingga masyarakat tidak takut untuk berobat ke puskesmas.
Salah satunya dengan membuat dekorasi ruangan pelayanan anak dengan gambar-gambar mainan termasuk juga para medis yang memberikan pelayanan berpakaian menarik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018