Jakarta (Antaranews) - Duta Besar Indonesia untuk India Sidharto R. Suryodipuro berupaya mempromosikan objek-objek wisata Indonesia di luar Pulau Bali (beyond Bali) kepada masyarakat India.
Menurut Dubes Arto di Jakarta, Selasa, selama ini Bali telah menjadi magnet kuat yang dapat menarik kunjungan wisatawan India hingga mencapai 485 ribu orang pada 2017 atau meningkat 28,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tetapi banyak masyarakat India yang belum mengetahui ada tempat seperti Borobudur dan Prambanan, yang menurut Taman Wisata Candi adalah candi Hindu tertinggi di dunia," ujarnya dalam wawancara khusus dengan Antara.
Karena itu, Dubes Arto mengundang masyarakat India yang mayoritas beragama Hindu untuk mengunjungi Indonesia dan membuktikan sendiri "branding" atas objek wisata candi tersebut.
Selain itu, Dubes juga mempromosikan objek-objek wisata di Pulau Sumatera yang letaknya paling dekat dengan India. Yang menjadi tantangan dalam pengembangan promosi wisata Indonesia ke India adalah konektivitas udara.
Saat ini telah tersedia 28 kali penerbangan langsung dalam satu minggu yang menghubungkan beberapa daerah di India dan Indonesia. Tetapi jumlah ini masih perlu ditambah, mengingat banyak wisatawan India harus transit terlebih dahulu di Singapura, Malaysia, dan Thailand untuk bisa mencapai Indonesia.
"Tantangannya adalah bagaimana mereka bisa datang langsung ke Indonesia dengan konektivitas lebih baik. Peningkatan konektivitas ini sedang dibahas oleh kedua negara," kata Dubes Arto.
Sejumlah destinasi yang ditawarkan antara lain Sibolangit di Sumatera Utara, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Batam di Kepulauan Riau, Bangka Belitung, dan Yogyakarta. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Menurut Dubes Arto di Jakarta, Selasa, selama ini Bali telah menjadi magnet kuat yang dapat menarik kunjungan wisatawan India hingga mencapai 485 ribu orang pada 2017 atau meningkat 28,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Tetapi banyak masyarakat India yang belum mengetahui ada tempat seperti Borobudur dan Prambanan, yang menurut Taman Wisata Candi adalah candi Hindu tertinggi di dunia," ujarnya dalam wawancara khusus dengan Antara.
Karena itu, Dubes Arto mengundang masyarakat India yang mayoritas beragama Hindu untuk mengunjungi Indonesia dan membuktikan sendiri "branding" atas objek wisata candi tersebut.
Selain itu, Dubes juga mempromosikan objek-objek wisata di Pulau Sumatera yang letaknya paling dekat dengan India. Yang menjadi tantangan dalam pengembangan promosi wisata Indonesia ke India adalah konektivitas udara.
Saat ini telah tersedia 28 kali penerbangan langsung dalam satu minggu yang menghubungkan beberapa daerah di India dan Indonesia. Tetapi jumlah ini masih perlu ditambah, mengingat banyak wisatawan India harus transit terlebih dahulu di Singapura, Malaysia, dan Thailand untuk bisa mencapai Indonesia.
"Tantangannya adalah bagaimana mereka bisa datang langsung ke Indonesia dengan konektivitas lebih baik. Peningkatan konektivitas ini sedang dibahas oleh kedua negara," kata Dubes Arto.
Sejumlah destinasi yang ditawarkan antara lain Sibolangit di Sumatera Utara, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Batam di Kepulauan Riau, Bangka Belitung, dan Yogyakarta. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018