Denpasar (Antaranews Bali) -  Camat Denpasar Timur, Kota Dennpasar, Bali, Dewa Made Puspawan mendukung aparatnya melaksanakan pemantauan penduduk pendatang di wilayahnya.

"Kami mendukung seluruh aparatnya di Kecamatan Denpasar Timur (Dentim) melakukan pemantauan dan inspeksi mendadak, sebagai rutinitas dalam pengawasan penduduk pendatang. Apalagi tindakan teror belakangan ini marak terjadi di Indonesia," kata Puspawan di Denpasar, Jumat.

Pada pemantauan penduduk tersebut melibatkan Lurah Sumerta I Made Tirana dan Kepala Desa Sumerta Kelod I Gusti Ketut Suardana, Polsek Denpasar Timur, Satpol PP Kecamatan, Linmas Kelurahan, LPM Kelurahan, Babinsa, Polmas, pecalang, serta instansi terkait lainnya.

Ia mengatakan pemantauan tersebut diselenggarakan untuk lebih meningkatkan kondusifitas keamanan serta menindaklanjuti instruksi pelaksana tugas Wali Kota Denpasar. 

Selain itu, kegiatan tersebut juga untuk mengantisipasi terjadinya tindak kerawanan sosial dan kejahatan setelah terjadinya berbagai teror di wilayah Indonesia. 

"Kami tidak melarang penduduk datang ke Kota Denpasar, namun kami mengharapkan agar para penduduk tersebut melengkapi diri dengan kartu identitas diri, sehingga memudahkan pengawasan di lingkungan kami, sehingga semua penduduk setempat maupun penduduk pendatang merasa aman," ujarnya.

Puspawan lebih lanjut mengatakan kegiatan itu juga bertujuan menciptakan stabilitas keamanan, khususnya di Kecamatan Denpasar Timur dan Kota Denpasar pada umumnya.

Sementara itu, Lurah Sumerta I Made Tirana mengatakan kegiatan itu diselenggarakan untuk menjaga kondusifitas keamanan di wilayahnya.

Menurut Tirana juga untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, serta melakukan pengawasan di lingkungan Kelurahan Sumerta sehingga bisa tercipta suasana yang aman dan tertib.

Tirana mengharapkan kesadaran semua masyarakat terutama kepada para pemilik rumah kos, untuk segera melaporkan penduduk pendatang yang kos di rumahnya. Kalau ada penduduk pendatang yang tidak memiliki identitas, pihaknya berharap agar segera lapor diri. 

"Ke depannya pemantauan akan tetap kami lanjutkan guna menciptakan kondusifitas di lingkungan Kelurahan Sumerta tetap terjaga dan penduduk pendatang bisa lebih tertib adminstrasi," katanya. 

Tirana mengatakan, dari Sidakter sebut pihaknya berhasil menjaring 71 orang penduduk pendatang dari luar Bali dan 262 orang dari luar Denpasar. Dari jumlah seluruhnya mereka sebenarnya membawa identitas diri berupa KTP, hanya saja mereka tidak melapor diri kepada kepala lingkungan di wilayahnya masing-masing. (WDY)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018