Denpasar (Antaranews Bali) - Bulog Divisi Regional Bali menjamin ketersediaan beras di daerah itu aman karena stok saat ini mencapai sekitar 9.000 ton yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lebih dari tiga bulan.

Kepala Bulog Bali Wahyu Susanto melalui rilis persnya di Denpasar, Kamis, menjelaskan rata-rata per bulan konsumsi beras oleh masyarakat di Pulau Dewata mencapai sekitar 1.300 ton.

Untuk itu pihaknya menjamin mampu memenuhi kebutuhan beras meski di Bali akan berlangsung hari besar keagamaan dan kegiatan pariwisata yang jatuh berbarengan yakni Idul Fitri, Galungan dan Kuningan serta memenuhi kebutuhan wisatawan ketika libur panjang Lebaran.

Wahyu mengungkapkan apabila ada kekurangan pasokan maka Bulog siap menambah sesuai dengan kebutuhan.

Seperti pelaksanaan jelang Idul Fitri tahun-tahun sebelumnya, Bulog Bali bekerja sama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali dan instansi terkait lainnya kerap turun ke masyarakat melakukan pasar murah dan operasi pasar.

Kegiatan tersebut dilakukan di sejumlah titik di antaranya pasar tradisional agar lebih banyak menjangkau masyarakat, dengan menjual beberapa kebutuhan pokok lain dalam pasar murah tersebut.

Upaya itu dilakukan untuk meredam apabila ada kenaikan harga beras yang menyentuh di atas harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan.

Pemerintah pada September 2017 lalu melalui Kementerian Perdagangan menetapkan harga eceran tertinggi beras medium di Bali mencapai Rp9.450 per kilogram. (WDY)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018