Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali membekali ratusan generasi muda di daerah itu yang masih menganggur, dengan sejumlah kompetensi di bidang perhotelan dan industri melalui pelatihan berbasis kompetensi.
"Kami harapkan, setelah selesai mengikuti pelatihan ini maka semua peserta bisa siap bersaing di dunia kerja baik di dalam maupun luar negeri, serta kompetensinya meningkat," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali Ni Luh Made Wiratmi di sela-sela membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi, di Balai Latihan Kerja dan Industri Pariwisata (BLK-IP) Disnaker Bali, di Denpasar, Selasa sore.
Ratusan peserta pelatihan yang merupakan lulusan SMA/SMK di Bali tersebut, sebelumnya telah melalui proses seleksi dengan tes tertulis dan wawancara.
"Mereka akan dilatih selama 1 hingga 3 bulan oleh instruktur berkompeten, tergantung jenis pelatihan yang diambil. Selanjutnya para peserta akan dimagangkan pada sejumlah perusahaan yang kami gandeng selama enam bulan," ujarnya.
Jika berkaca dari pengalaman pelatihan yang telah dilaksanakan sebelumnya, menurut Wiratmi, hampir 90 persen dari peserta pelatihan langsung diterima di tempatnya magang.
"Jadi, setelah pelatihan dan magang ini, sebenarnya mereka sudah siap untuk bekerja. Jikapun ada yang tidak terserap, itu kami evaluasi mengapa sampai tidak terserap, apa kekurangannya, untuk selanjutnya kami latih agar benar-benar siap bekerja," katanya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan Teknis BLK-IP Bali Ni Ketut Nuriani mengatakan untuk pelatihan saat ini dilaksanakan 10 paket yang meliputi paket pelatihan Food and Beverage Service, Food and Beverage Product, House Keeping, pelatihan teknik pendingin/AC dan pelatihan administrasi perkantoran. Setiap paket atau kelas diikuti oleh 16 orang peserta.
Sedangkan sepanjang 2018, pelaksanaan keterampilan berbasis kompetensi di BLK IP berjumlah delapan paket yang bersumber dari dana APBD Bali dan 28 paket dari anggaran APBN.
Instruktur yang ditunjuk untuk pelatihan tersebut bekerja sama dengan beberapa asosiasi seperti International Chef Asociation (ICA) Bali, Indonesia Food and Beverage Executive Association Bali (IFBEC) Bali dan Indonesia Housekeepers Asociation (IHKA) Bali serta bekerja sama dengan beberapa industri terkait praktik kerja lapangan.
Sedangkan Kepala Seksi Pelatihan dan Pemasaran BLK IP Disnaker Bali Alit Putri Herlina Saraswati menambahkan pihaknya masih membuka peluang bagi generasi muda yang masih menganggur dan belum memiliki keterampilan untuk mengikuti sejumlah pelatihan kompetensi.
"Kami masih membuka peluang untuk pelatihan teknik pendingin (AC), instalasi listrik, elektronika, bahasa Inggris, mekanik junior sepeda motor, dan processing hasil pertanian. Pendaftaran dibuka sampai Juni mendatang," ucapnya sembari menyebutkan pelatihan itu gratis atau tidak dipungut biaya. (lhs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami harapkan, setelah selesai mengikuti pelatihan ini maka semua peserta bisa siap bersaing di dunia kerja baik di dalam maupun luar negeri, serta kompetensinya meningkat," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali Ni Luh Made Wiratmi di sela-sela membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi, di Balai Latihan Kerja dan Industri Pariwisata (BLK-IP) Disnaker Bali, di Denpasar, Selasa sore.
Ratusan peserta pelatihan yang merupakan lulusan SMA/SMK di Bali tersebut, sebelumnya telah melalui proses seleksi dengan tes tertulis dan wawancara.
"Mereka akan dilatih selama 1 hingga 3 bulan oleh instruktur berkompeten, tergantung jenis pelatihan yang diambil. Selanjutnya para peserta akan dimagangkan pada sejumlah perusahaan yang kami gandeng selama enam bulan," ujarnya.
Jika berkaca dari pengalaman pelatihan yang telah dilaksanakan sebelumnya, menurut Wiratmi, hampir 90 persen dari peserta pelatihan langsung diterima di tempatnya magang.
"Jadi, setelah pelatihan dan magang ini, sebenarnya mereka sudah siap untuk bekerja. Jikapun ada yang tidak terserap, itu kami evaluasi mengapa sampai tidak terserap, apa kekurangannya, untuk selanjutnya kami latih agar benar-benar siap bekerja," katanya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan Teknis BLK-IP Bali Ni Ketut Nuriani mengatakan untuk pelatihan saat ini dilaksanakan 10 paket yang meliputi paket pelatihan Food and Beverage Service, Food and Beverage Product, House Keeping, pelatihan teknik pendingin/AC dan pelatihan administrasi perkantoran. Setiap paket atau kelas diikuti oleh 16 orang peserta.
Sedangkan sepanjang 2018, pelaksanaan keterampilan berbasis kompetensi di BLK IP berjumlah delapan paket yang bersumber dari dana APBD Bali dan 28 paket dari anggaran APBN.
Instruktur yang ditunjuk untuk pelatihan tersebut bekerja sama dengan beberapa asosiasi seperti International Chef Asociation (ICA) Bali, Indonesia Food and Beverage Executive Association Bali (IFBEC) Bali dan Indonesia Housekeepers Asociation (IHKA) Bali serta bekerja sama dengan beberapa industri terkait praktik kerja lapangan.
Sedangkan Kepala Seksi Pelatihan dan Pemasaran BLK IP Disnaker Bali Alit Putri Herlina Saraswati menambahkan pihaknya masih membuka peluang bagi generasi muda yang masih menganggur dan belum memiliki keterampilan untuk mengikuti sejumlah pelatihan kompetensi.
"Kami masih membuka peluang untuk pelatihan teknik pendingin (AC), instalasi listrik, elektronika, bahasa Inggris, mekanik junior sepeda motor, dan processing hasil pertanian. Pendaftaran dibuka sampai Juni mendatang," ucapnya sembari menyebutkan pelatihan itu gratis atau tidak dipungut biaya. (lhs)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018