Denpasar (Antaranews Bali) - Pelaksana tugas Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengapresiasi kegiatan lomba layang-layang sebagai pelestarian seni dan budaya masyarakat setempat, sekaligus atraksi pariwisata.

"Kami mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Sekaa Teruna (kelompok pemuda) Setia remaja Banjar Pitik, yakni `Pitik Kite Festival ke-8` pada 23-24 Juni mendatang," kata Jaya Negara saat menerima audensi kelompok pemuda Setia Remaja, di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan lomba layang-layang merupakan bentuk kreativitas yang membutuhkan rasa kebersamaan dan kekompakan, selain itu juga sebagai pelestarian seni budaya.

"Kegiatan seperti ini harus terus dikembangkan dan dipertahankan sebagai suatu wadah dalam bentuk penguatan kebudayaan. Selain itu main layang-layang juga mengandung nilai filosofi yakni `Rare Anggon`," ucap Jaya Negara.

Selain itu, kata dia, permainan layang-layang juga merupakan atraksi budaya sudah ada sejak dahulu. Diharapkan, kegiatan ini terus terjaga di tangan anak-anak muda yang kreatif dan pelaksanaannya berjalan lancar.

Jaya Negara menambahkan dengan terus terselenggaranya kegiatan tersebut, membuktikan bahwa di Kota Denpasar masih terdapat "subak" yakni sebagai sistem pengairan Bali yang terkenal hingga mancanegara.

"Dengan terselenggaranya kegiatan tersebut, maka keberadaan subak di Denpasar bisa dipertahankan dan diharapkan tetap eksis di tengah kemajuan zaman," ucapnya.

Ketua Panitia "Pitik Kite Festival ke-8", I Gusti Agung Gede Dharma Putra mengatakan kegiatan akan diselenggarakan di Carik Abasan Sari Banjar Pitik, Pedungan pada 23-24 Juni 2018.

Ia mengatakan pihaknya juga menargetkan jumlah peserta yang mengikuti festival tahun ini diperkirakan melebihi dari 1.000 kelompok layang-layang se-Bali.

Maka dari itu, kata Darma Putra mengaku tahun ini membuka peluang untuk kategori anak-anak dan dewasa. Jenis layangan yang dilombakan meliputi layang Bebean kategori anak-anak, dewasa dan ukuran besar layang-layang Janggan dan Janggan Buntut, Pecukan dan kreasi. Khusus tahun ini ada tambahan jenis layangan yang dilombakan yakni layangan janggan plastik.

"Ini dilakukan untuk memberikan motivasi bagi anak-anak, sehingga semua bisa mengikutinya. Meski demikian kami tetap menentukan ukuran layangan, yakni minimal 1,5 meter hingga dua meter," katanya. (WDY)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018