Surabaya (Antaranews) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat memberikan penghargaan ke PWI Jawa Timur terkait seringnya menggelar Ujian Kompetensi Wartawan di wilayah setempat.

"Penghargaan ini bentuk apresiasi PWI Pusat kepada PWI Jatim yang mempunyai kinerja sangat luar biasa, khususnya terhadap pelaksanaan UKW," ujar Ketua Bidang Daerah PWI Pusat Atal S Depari di Surabaya, Sabtu.

Penghargaan diberikan langsung kepada Ketua PWI Jatim Akhmad Munir bersamaan dengan selesainya UKW angkatan ke-23 yang digelar di Graha A Azis Surabaya hasil kerja sama dengan Bank Mayapada.

Menurut dia, PWI Jatim dikenal berprestasi dan berperan aktif luar biasa dalam menyelenggarakan kegiatan untuk meningkatkan kompetensi wartawan melalui UKW, safari jurnalistik dan berbagai kegiatan pers nasional lainnya selama periode 2017.

Selain itu, PWI Jatim dinilainya sangat layak mendapatkan Penghargaan PWI 2017 karena telah berhasil menyelenggarakan UKW sebanyak 23 angkatan dengan tanpa dipungut biaya alias gratis.

"Kalau di tempat lain ada yang membayar agar wartawan ikut UKW, tapi di Jatim mulai angkatan pertama sampai 23 ini semuanya gratis. Ini yang menjadi sangat luar biasa," ucapnya.

Sementara itu, Ketua PWI Jatim Akhmad Munir mengucapkan terima kasih kepada PWI Pusat yang kembali memberikan penghargaan kepada PWI Jatim sehingga selama tiga tahun berturut-turut selalu mendapatkannya.

"Penghargaan yang luar biasa ini juga tak lepas dari banyaknya jumlah UKW yang digelar PWI Jatim, yakni mencapai 23 angkatan. Bahkan, setiap angkatan, jumlah peserta antara 50-60 orang," katanya.

Kepada wartawan Jatim, lanjut dia, diharapkan semakin profesional dan taat kode etik yang saat ini lagi digalakkan oleh Dewan Pers dan PWI dalam setiap menjalankan tugasnya.

"Untuk itu, wartawan yang telah mengikuti UKW dan dinyatakan kompeten harus menjadi pioner dan contoh pelaksanaan kerja jurnalistik yang benar dan mampu mencegah informasi hoax. Imbasnya juga menular ke wartawan lain untuk ikut bekerja secara profesional," katanya.

Di sisi lain, pada pelaksanaan UKW kali ini dinyatakan sebanyak 50 peserta lulus dan dinyatakan profesional, baik tingkat muda, madya maupun utama.

"Dengan tambahan yang lulus maka wartawan di Jatim dinyatakan kompeten mencapai 1.053 orang dari sekitar 1.500 anggota. Jumlah itu juga terbanyak di Indonesia dibandingkan provinsi lain," kata Direktur Pemberitaan LKBN Antara tersebut.

Melek Digital
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika menilai literasi atau melek digital akan dapat membantu masyarakat agar tidak mudah percaya dengan hoax yang menyebar lewat dunia maya.

"Begitu literasi digital ditingkatkan, masyarakan bisa menangkal hoax dengan sendirinya," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan saat diskusi mengenai studi CSIS terhadap Rich-Interactive Application di Jakarta (25/4).

Literasi digital, menurut Semuel, harus diimbangi dengan kemampuan berpikir kritis. Kominfo menilai dua masalah utama di jagat maya adalah berita palsu, sering disebut fake news dan ujaran kebencian.

Kementerian menggandeng masyarakat dan komunitas dalam siberkreasi demi menanggulangi dampak konten negatif yang menyebar di dunia maya.
Gerakan ini mengajak masyarakat untuk menyebarkan konten positif agar viral dan dilihat oleh lebih banyak warganet. (ed)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018