Denpasar (Antaranews Bali) - Sebanyak 400 guru menari Tari Rejang Renteng memeriahkan puncak perayaan gebyar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Denpasar tahun 2018.

Tari Rejang Renteng kolosal tersebut mampu menarik perhatian penonton yang memadati Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made, pada Minggu (22/4) malam.

Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Rai Iswara mengatakan beberapa poin yang harus tetap menjadi pedoman pelaksanaan PAUD di Kota Denpasar. Salah satunya yakni para pendidik harus menyadari pentingnya kehadiran PAUD di tengah masyarakat.

Ia mengatakan keberadaan PAUD merupakan pra-pendidikan yang merupakan persiapan bagi anak-anak untuk menyongsong pendidikan ke tingkat lebih tinggi. Selain itu, keberadaan PAUD juga penting dalam menggali potensi dan kreativitas anak-anak yang perlu ditanamkan sejak usia dini. "Ada hal penting yang ingin disampaikan bapak Plt Wali kota Denpasar dalam Gebyar Paud ini, dimana seluruh elemen penyelenggara PAUD itu sendiri harus mampu mengerti arti penting kehadirannya di tengah masyarakat sebagai pra-pendidikan," ucapnya.

Rai Iswara memuji keceriaan dan semangat para guru saat membawakan Tari Rejang Renteng. Hal itu menunjukkan besarnya semangat para guru PAUD di Kota Denpasar dalam upaya menggali potensi dan meningkatkan pendidikan usia dini. "Kalau gurunya gembira, siswanya pasti akan gembira dalam menerima pembelajaran, itulah yang ditunjukkan para guru sebagai cerminan semangat Hari Kartini," ujarnya.

Sementara, Kepala Bidang PAUD dan PNF Disdikpora Kota Denpasar, I Made Merta mengatakan bahwa Gebyar PAUD kali ini mengangkat tema "Paras-Paros" adalah merupakan puncak apresiasi terhadap prestasi dan evaluasi dari sebuah pembinaan PAUD.

Adapun "Paras-paros" merupakan semboyan masyarakat Bali dalam melaksanakan pekerjaan yang selaras, serasi dan seimbang. Sehingga ajang ini juga menjadi sarana komunikasi, interaksi sosial dan edukasi bagi pengelola, guru PAUD dan siswanya.

Merta menambahkan, dalam gebyar PAUD kali ini juga dilaksanakan 12 kategori lomba, baik untuk siswa maupun untuk guru dan kepala PAUD. Seperti lomba memasukan bola ke dalam keranjang, lomba meronce, lomba puzel, lomba menggambar, lomba membentuk plastisin, lomba mozasik, lomba memindahkan bendera, lomba menyanyi, dan lomba origami.

Sedangkan ada tiga lomba yang berorientasi pada pendidikan karakter dan transformasi budaya Bali yakni lomba ngayam ketupat (ngulat tipat) bersama orang tua, lomba pidato bahasa Bali untuk kepala PAUD dan lomba mesatua (bercerita) Bali untuk guru PAUD. (WDY)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018