Semarapura (Antaranews Bali) - Sebanyak 108 anak atau 54 pasang anak pria dan wanita mengikuti Lomba Busana Adat ke Pura untuk memeriahkan Hari Puputan Klungkung ke-110 dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kota Semarapura.
Keterangan pers dari Humas Pemkab Klungkung yang diterima Antara, Senin, menyebutka lomba yang digelar Tim Penggerak PKK pada Sabtu (21/4) malam itu dibuka Pjs Bupati Klungkung Wayan Sugiada di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya.
Menurut Pjs Bupati Wayan Sugiada, lomba busana adat yang diperkenalkan sejak anak-anak akan mengajarkan dan menanamkan tata cara berbusana adat ke pura yang baik, benar dan sopan sejak dini, sehingga ketika dewasa akan berbusana yang benar dan beretika.
Sementara itu, ketua panitia pelaksana Winastra melaporkan, selain lomba busana untuk anak-anak, juga digelar pameran kain tenun khas Kabupaten Klungkung yang mendapat perhatian besar dari masyarakat setempat.
Sejumlah perajin desa di Klungkung telah memproduksi kain tenun endek, cepuk, dan kain rang-rang, sehingga semua itu perlu dipromosikan.
Untuk itu, peserta lomba busana utusan dari desa dan kelurahan di Kabupaten Klungkung itu wajib mengenakan kain khas yang diproduksi perajin setempat.
Tim juri yang melakukan penilaian menyangkut berbagai aspek terdiri atas seniman, penata rias, pemerhati seni dan budaya, diantaranya Cokorda Gede Nala Rukmana, Ayu Putu Sinarwati dan I Dewa Gede Alit Saputra.
Kriteria penilaian untuk peserta perempuan antara lain kebaya berlengan panjang, mengenakan wastra dan selendang kain tenun khas klungkung, serta aksesoris lainnya.
Untuk peserta putra yang dinilai meliputi baju dengan kerah berdiri, bentuk dan posisi udeng (ikat kepala), wastra, saput, umpal tenun khas Klungkung serta aksesoris.
Dalam lomba busana itu seluar sebagai juara pertama peserta nomor urut 52 perwakilan dari Desa Lembongan Kecamatan Nusa Penida, atas nama Gede Hertanda Saraswastika Putra Pinatih dan Ni Putu Devika Cahyani Putri dengan meraih nilai 1.192.
Juara II diraih pasangan nomor 5 atas nama Komang Anantawirya dan Ketut Kanayawedstuti perwakilan dari Kelurahan Semarapura Kangin dengan nilai 1.189, sedangkan juara III dengan nilai 1.185 diraih peserta nomor 43 perwakilan dari Desa Akah kecamatan Klungkung atas nama Ni Kadek Diah Handayani dan I Made Giri Kusuma.
Hari Puputan Klungkung ke-110 dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kota Semarapura sebelumnya juga dmeriahkan dengan kegiatan sepeda santai, gerak jalan santai yang melibatkan ribuan peserta berbagai elemen masyarakat.
Selain itu juga Lomba Teatrikal yang melibatkan pelajar sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan serta lomba geguntangan, salah satu instrumen musik tradisional Bali bagi para penyandang disabilitas utusan dari empat kabupaten/kota di Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Keterangan pers dari Humas Pemkab Klungkung yang diterima Antara, Senin, menyebutka lomba yang digelar Tim Penggerak PKK pada Sabtu (21/4) malam itu dibuka Pjs Bupati Klungkung Wayan Sugiada di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya.
Menurut Pjs Bupati Wayan Sugiada, lomba busana adat yang diperkenalkan sejak anak-anak akan mengajarkan dan menanamkan tata cara berbusana adat ke pura yang baik, benar dan sopan sejak dini, sehingga ketika dewasa akan berbusana yang benar dan beretika.
Sementara itu, ketua panitia pelaksana Winastra melaporkan, selain lomba busana untuk anak-anak, juga digelar pameran kain tenun khas Kabupaten Klungkung yang mendapat perhatian besar dari masyarakat setempat.
Sejumlah perajin desa di Klungkung telah memproduksi kain tenun endek, cepuk, dan kain rang-rang, sehingga semua itu perlu dipromosikan.
Untuk itu, peserta lomba busana utusan dari desa dan kelurahan di Kabupaten Klungkung itu wajib mengenakan kain khas yang diproduksi perajin setempat.
Tim juri yang melakukan penilaian menyangkut berbagai aspek terdiri atas seniman, penata rias, pemerhati seni dan budaya, diantaranya Cokorda Gede Nala Rukmana, Ayu Putu Sinarwati dan I Dewa Gede Alit Saputra.
Kriteria penilaian untuk peserta perempuan antara lain kebaya berlengan panjang, mengenakan wastra dan selendang kain tenun khas klungkung, serta aksesoris lainnya.
Untuk peserta putra yang dinilai meliputi baju dengan kerah berdiri, bentuk dan posisi udeng (ikat kepala), wastra, saput, umpal tenun khas Klungkung serta aksesoris.
Dalam lomba busana itu seluar sebagai juara pertama peserta nomor urut 52 perwakilan dari Desa Lembongan Kecamatan Nusa Penida, atas nama Gede Hertanda Saraswastika Putra Pinatih dan Ni Putu Devika Cahyani Putri dengan meraih nilai 1.192.
Juara II diraih pasangan nomor 5 atas nama Komang Anantawirya dan Ketut Kanayawedstuti perwakilan dari Kelurahan Semarapura Kangin dengan nilai 1.189, sedangkan juara III dengan nilai 1.185 diraih peserta nomor 43 perwakilan dari Desa Akah kecamatan Klungkung atas nama Ni Kadek Diah Handayani dan I Made Giri Kusuma.
Hari Puputan Klungkung ke-110 dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kota Semarapura sebelumnya juga dmeriahkan dengan kegiatan sepeda santai, gerak jalan santai yang melibatkan ribuan peserta berbagai elemen masyarakat.
Selain itu juga Lomba Teatrikal yang melibatkan pelajar sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan serta lomba geguntangan, salah satu instrumen musik tradisional Bali bagi para penyandang disabilitas utusan dari empat kabupaten/kota di Bali. (WDY)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018