Jakarta (Antaranews Bali) - Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan menghadiri KTT ASEAN ke-32 yang akan digelar di Singapura pada 27-28 April.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dalam sesi briefing dengan media di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa Singapura sebagai tuan rumah KTT ASEAN tahun ini mengangkat tema "Resilient and Innovative ASEAN."
KTT ASEAN ke-32 akan didahului oleh pertemuan para wakil tetap negara anggota untuk ASEAN pada 25 April dan SOM (Senior Official Meeting) pada 26 April, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan tingkat menteri ASEAN pada 27 April. Presiden Joko Widodo dijadwalkan menghadiri sesi pleno pada 27 April dan sesi retreat pada 28 April.
Direktur Politik Kerjasama Politik Keamanan ASEAN Kemlu RI Chandra W.Yudha mengungkapkan bahwa pada sesi retreat ASEAN akan dilaksanakan KTT Indonesian Malaysian Thailand Growth Triangle yang tahun ini diketuai oleh Thailand.
"Rangkaian pertemuan ini juga akan digunakan presiden untuk menyampaikan kepada para pemimpin ASEAN agar dapat menghadiri ASEAN leaders gathering nanti di sela pertemuan tahunan IMF dan World Bank di Bali pada Oktober," kata Chandra.
Ada beberapa hal yang akan didorong oleh Indonesia dalam KTT ASEAN ke-32 nanti seperti misalnya kerjasama dalam bidang keamanan siber dan upaya pemerintah mendorong dalam kerangka ASEAN untuk memajukan ASEAN Smart Cities Network, atau jaringan kota pintar. "Ini sesuai dengan program Indonesia sendiri yang kita sebut dengan gerakan menuju 100 smart city," kata Chandra.
Inti dari kerjasama di bidang smart city, menurut Chandra, adalah mendorong penggunaan teknologi untuk memajukan kota yang didesain sedemikian rupa shingga sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah untuk hasil yang optimal bagi masyarakat serta mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif, transparan dan terpercaya
Indonesia juga akan mendorong pengembangan konsep kerangka Indo-Pasifik pada KTT ASEAN nanti.Kemudian mendorong penguatan perlindungan buruh migran melalui implementasi Konsensus perlindungan dan promosi hak-hak pekerja migran yang dicapai dalam KTT ASEAN di Manila pada November tahun lalu.
KTT ASEAN ke-32 diharapkan menghasilkan beberapa dokumen pokok seperti ASEAN Leaders Vision for Resilient and Innovative ASEAN, ASEAN Leaders Statement on Cyber Security Cooperation, dan nota konsep ASEAN Smart Cities Network.
Dokumen soal kerjasama keamanan siber akan menjadi salah satu upaya ASEAN untuk memperkuat kerjasama di bidang keamanan siber melalui peningkatan kapasitas serta pengembangan kebijakan norma regional untuk menciptakan lingkungan siber yang bertanggung jawab, kata Chandra. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dalam sesi briefing dengan media di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa Singapura sebagai tuan rumah KTT ASEAN tahun ini mengangkat tema "Resilient and Innovative ASEAN."
KTT ASEAN ke-32 akan didahului oleh pertemuan para wakil tetap negara anggota untuk ASEAN pada 25 April dan SOM (Senior Official Meeting) pada 26 April, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan tingkat menteri ASEAN pada 27 April. Presiden Joko Widodo dijadwalkan menghadiri sesi pleno pada 27 April dan sesi retreat pada 28 April.
Direktur Politik Kerjasama Politik Keamanan ASEAN Kemlu RI Chandra W.Yudha mengungkapkan bahwa pada sesi retreat ASEAN akan dilaksanakan KTT Indonesian Malaysian Thailand Growth Triangle yang tahun ini diketuai oleh Thailand.
"Rangkaian pertemuan ini juga akan digunakan presiden untuk menyampaikan kepada para pemimpin ASEAN agar dapat menghadiri ASEAN leaders gathering nanti di sela pertemuan tahunan IMF dan World Bank di Bali pada Oktober," kata Chandra.
Ada beberapa hal yang akan didorong oleh Indonesia dalam KTT ASEAN ke-32 nanti seperti misalnya kerjasama dalam bidang keamanan siber dan upaya pemerintah mendorong dalam kerangka ASEAN untuk memajukan ASEAN Smart Cities Network, atau jaringan kota pintar. "Ini sesuai dengan program Indonesia sendiri yang kita sebut dengan gerakan menuju 100 smart city," kata Chandra.
Inti dari kerjasama di bidang smart city, menurut Chandra, adalah mendorong penggunaan teknologi untuk memajukan kota yang didesain sedemikian rupa shingga sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah untuk hasil yang optimal bagi masyarakat serta mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif, transparan dan terpercaya
Indonesia juga akan mendorong pengembangan konsep kerangka Indo-Pasifik pada KTT ASEAN nanti.Kemudian mendorong penguatan perlindungan buruh migran melalui implementasi Konsensus perlindungan dan promosi hak-hak pekerja migran yang dicapai dalam KTT ASEAN di Manila pada November tahun lalu.
KTT ASEAN ke-32 diharapkan menghasilkan beberapa dokumen pokok seperti ASEAN Leaders Vision for Resilient and Innovative ASEAN, ASEAN Leaders Statement on Cyber Security Cooperation, dan nota konsep ASEAN Smart Cities Network.
Dokumen soal kerjasama keamanan siber akan menjadi salah satu upaya ASEAN untuk memperkuat kerjasama di bidang keamanan siber melalui peningkatan kapasitas serta pengembangan kebijakan norma regional untuk menciptakan lingkungan siber yang bertanggung jawab, kata Chandra. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018