Amlapura (Antaranews Bali) - Sebanyak 15 orang Miss Universe 2015 mengunjungi Kabupaten Karangasem, Bali yang disambut Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri dan Sekda Karangasem Gede Adnya Mulyadi di Taman Ujung, Sukasada, Karangasem, Bali.
"Rombongan putri kecantikan dunia yang datang pada Jumat (13/4) pukul 18.00 Wita itu berada di Karangasem hingga Sabtu (14/4). Sebelum ke Bali, mereka juga sempat melakukan kunjungan ke Jakarta," ujar Kadis Pariwisata Karangasem I Wayas Astika di Amlapura, Sabtu.
Ia menjelaskan para Miss Universe itu datang dengan menggunakan pakaian adat Bali dengan kalungan bunga, lalu disambut Bupati dengan panganan dan makanan khas Karangasem, serta iringan Gambelan Selonding dan Gender Subagan.
Saat datang, mereka dengan ramah melambaikan tangan kepada para hadirin yang menyambutnya, bahkan mereka juga langsung berfoto di taman peninggalan Raja Karangasem tersebut.
"Ya ini dalam rangka reuni mereka di Indonesia, sedang di Bali sendiri akan menginap selama empat hari. Selain ke Karangasem, mereka juga ke Ubud Gianyar dan Uluwatu Badung," kata Kadis Pariwisata Karangasem I Wayas Astika.
Di Karangasem, mereka menikmati peninggalan kerajaan di Taman Ujung, sekaligus makan malam, lalu mereka menginap di Candi Cotage, Candidasa. Sabtu pagi, mereka melakukan yoga bersama di Taman Ujung.
"Mereka juga punya acara di Blue Lagoon dan makan siang di Restoran, Bali Asli, Juuk Manis, Karangasem. Dari sana, para alumni Miss Universe alumni tahun 2015 itu melakukan kunjungan ke Pura Agung Besakih," katanya.
Ia berharap kedatangan para Miss Universe yang berprofesi sebagai model, artis dan juga profesional itu mampu mempromosikan pariwisata Bali, sehingga nantinya bisa mendongkrak kunjungan wisatawan ke Karangasem. Mereka bisa mempromosikan Karangasem ke teman-teman mereka di negaranya.
"Kami berharap semua keindahan Karangasem dan potensi yang ada bisa diceritakan mereka melalui medsos, karena mereka ini memiliki follower yang cukup banyak, bahkan rata-rata mereka ini memiliki follower sekitar 3 juta," katanya, mendampingi Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri.
Kedatangan mereka juga karena upaya berbagai pihak, diantaranya AA Made Dewandra Jelantik yang juga keluarga Puri Karangasem, guna membantu pemulihan Karangasem pasca-erupsi Gunung Agung pada akhir tahun 2017 hingga awal tahun 2018.
Sebelumnya juga telah datang sekitar 60 dubes asing ke Tirta Gangga, lalu Miss Universe dan akan ada "World Festival" dengan penampilan perkusi dari Gilang Ramadan dan beberapa musisi asing. Selain itu juga akan ada "Culture Village" di Desa Tenganan pada April-Mei.
Sementara itu, salah satu alumni Miss Universe asal Indonesia Anindya Putri mengaku dirinya mengajak teman temannya untuk melakukan reuni di Bali. "Awalnya akan ke Bandung, namun akhirnya pilih Bali. Semoga ini bisa membantu recovery Karangasem dan juga Bali," katanya.
Ke-15 Miss Universe adalah Tonie (Caymand Island), Toria (Bahamas), Anna (Ukraine), Francesca (Ecuador), Lisa (Singapore), Daniela (Nicaragua), Idubina (El Savador), Cynthia (Lebanon), Joanna (Ireland), Nena (Great Britain), Vanessa (Malaysia), PHB (Vietnam), Janet (Georgia), PHB (Vietnam), dan Anidya (Indonesia). (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Rombongan putri kecantikan dunia yang datang pada Jumat (13/4) pukul 18.00 Wita itu berada di Karangasem hingga Sabtu (14/4). Sebelum ke Bali, mereka juga sempat melakukan kunjungan ke Jakarta," ujar Kadis Pariwisata Karangasem I Wayas Astika di Amlapura, Sabtu.
Ia menjelaskan para Miss Universe itu datang dengan menggunakan pakaian adat Bali dengan kalungan bunga, lalu disambut Bupati dengan panganan dan makanan khas Karangasem, serta iringan Gambelan Selonding dan Gender Subagan.
Saat datang, mereka dengan ramah melambaikan tangan kepada para hadirin yang menyambutnya, bahkan mereka juga langsung berfoto di taman peninggalan Raja Karangasem tersebut.
"Ya ini dalam rangka reuni mereka di Indonesia, sedang di Bali sendiri akan menginap selama empat hari. Selain ke Karangasem, mereka juga ke Ubud Gianyar dan Uluwatu Badung," kata Kadis Pariwisata Karangasem I Wayas Astika.
Di Karangasem, mereka menikmati peninggalan kerajaan di Taman Ujung, sekaligus makan malam, lalu mereka menginap di Candi Cotage, Candidasa. Sabtu pagi, mereka melakukan yoga bersama di Taman Ujung.
"Mereka juga punya acara di Blue Lagoon dan makan siang di Restoran, Bali Asli, Juuk Manis, Karangasem. Dari sana, para alumni Miss Universe alumni tahun 2015 itu melakukan kunjungan ke Pura Agung Besakih," katanya.
Ia berharap kedatangan para Miss Universe yang berprofesi sebagai model, artis dan juga profesional itu mampu mempromosikan pariwisata Bali, sehingga nantinya bisa mendongkrak kunjungan wisatawan ke Karangasem. Mereka bisa mempromosikan Karangasem ke teman-teman mereka di negaranya.
"Kami berharap semua keindahan Karangasem dan potensi yang ada bisa diceritakan mereka melalui medsos, karena mereka ini memiliki follower yang cukup banyak, bahkan rata-rata mereka ini memiliki follower sekitar 3 juta," katanya, mendampingi Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri.
Kedatangan mereka juga karena upaya berbagai pihak, diantaranya AA Made Dewandra Jelantik yang juga keluarga Puri Karangasem, guna membantu pemulihan Karangasem pasca-erupsi Gunung Agung pada akhir tahun 2017 hingga awal tahun 2018.
Sebelumnya juga telah datang sekitar 60 dubes asing ke Tirta Gangga, lalu Miss Universe dan akan ada "World Festival" dengan penampilan perkusi dari Gilang Ramadan dan beberapa musisi asing. Selain itu juga akan ada "Culture Village" di Desa Tenganan pada April-Mei.
Sementara itu, salah satu alumni Miss Universe asal Indonesia Anindya Putri mengaku dirinya mengajak teman temannya untuk melakukan reuni di Bali. "Awalnya akan ke Bandung, namun akhirnya pilih Bali. Semoga ini bisa membantu recovery Karangasem dan juga Bali," katanya.
Ke-15 Miss Universe adalah Tonie (Caymand Island), Toria (Bahamas), Anna (Ukraine), Francesca (Ecuador), Lisa (Singapore), Daniela (Nicaragua), Idubina (El Savador), Cynthia (Lebanon), Joanna (Ireland), Nena (Great Britain), Vanessa (Malaysia), PHB (Vietnam), Janet (Georgia), PHB (Vietnam), dan Anidya (Indonesia). (ed)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018