Beijing (Antaranews) - Foto pemandangan Pantai Yeh Gangga, Bali, yang diunggah di platform media sosial Weibo mampu menyita perhatian warganet China.
     
"Konsulat Indonesia (KJRI) di Guangzhou pernah mengunggah foto pemandangan salah satu pantai di Bali (Yeh Gangga) yang banyak mendapatkan perhatian dari masyarakat sini," kata salah satu manajer Weibo, Zhang Xiaofei, kepada Antara di Beijing, Rabu.
     
Menurut pria yang bertanggung jawab atas keseluruhan isi platform media sosial yang pantas dijuluki sebagai "Facebook-nya China" itu, masyarakat daratan Tiongkok sangat membutuhkan informasi mengenai objek wisata di Bali.
     
"Apa yang di-'upload' oleh KJRI Guangzhou itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat sini," ujar Zhang.
     
Oleh sebab itu, dia mendorong negara-negara di kawasan Asia Tenggara meniru apa yang dilakukan oleh KJRI Guangzhou tersebut.
    
Di mata warga China, Yeh Gangga tidak sepopuler Pantai Kuta dan objek wisata lainnya di Bali.
    
Pantai yang berjarak sekitar 10 kilometer sebelah selatan Ibu Kota Kabupaten Tabanan dan dapat ditempuh dalam waktu 1,5 jam dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di Kuta itu berbeda dengan pantai pada umumnya di Bali.
    
Yeh Gangga tidak berpasir putih sebagaimana lazimnya pantai-pantai di Bali. Namun ombaknya menjadikan pantai itu sebagai tempat favorit bagi para penggemar selancar, selain Pantai Kuta dan sekitarnya.
 
Sementara itu, pada saat bertemu para diplomat negara-negara kawasan Asia Tenggara yang difasilitasi oleh ASEAN-China Center dan Communication University of China di Beijing pada Senin (2/4), Zhang menyebutkan bahwa setiap hari Weibo dikunjungi lebih dari 172 juta pengguna internet.
    
Dalam setiap hari pula sebanyak 37 juta pengguna internet memanfaatkan mesin pencarian Weibo untuk mendapatkan 10,37 juta foto yang disediakan berbagai pihak.

Zhang membuka diri kepada negara-negara di kawasan Asia Tenggara untuk memanfaatkan Weibo sebagai ajang promosi wisata.
    
Dia menjamin keamanan platform media sosialnya, terutama dari berita-berita palsu karena ada tim pemantau yang beranggotakan 100 orang. (ed)

Pewarta: M. Irfan Ilmie

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018