Kuta (Antaranews Bali) - Vihara Satya Dharma di wilayah Pelabuhan Benoa, Bali, kini menjadi salah satu objek wisata keagamaan di Pulau Dewata untuk siapapun yang ingin mencari ketenangan dan kedamaian.

"Kami datang ke tempat ibadah ini untuk berdoa dan menenangkan diri dari hiruk pikuk kehidupan duniawi, sekaligus berwisata bersama keluarga dan sanak saudara," kata salah satu pengunjung di Vihara Satya Dharma, Siska, di Benoa, Kuta, Bali, Sabtu.

Selain itu, Vihara Satya Dharma sering juga disebut tempat "Tridharma" atau tiga kepercayaan agama yang berkumpul jadi satu, yaitu Taoisme, Buddhisme dan Konfusianisme berkumpul dalam satu tempat sebagaimana tertuang pada prasasti peresmiannya.

Sama seperti klenteng dan vihara lainnya di Bali, tempat ibadah ini juga menunjukkan adanya alkulturasi dengan agama Hindu di Bali dengan adanya pelinggih Padmasana dan Tugun Karang di pojok halaman bagian depan.

Namun, untuk kedatangan pengunjung yang agak ramai biasanya terjadi pada Hari Raya Imlek dan perayaan Malam Tahun Baru.

Pengunjung yang lain, Erwin mengatakan dengan adanya media sosial, media cetak dan perkembangan teknologi, maka objek wisata itu kedepan akan dapat menjadi tempat ibadah para pelaut dari berbagai negara yang sering singgah di Pelabuhan Benoa.

"Itu karena daerah ini sebelumnya tidak memiliki klenteng. Selain itu, tempat ibadah ini juga bisa menarik para wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung, terutama mereka yang ingin terciptanya ketenteraman dan kedamaikan hidup," katanya.

Sementara itu, salah seorang petugas vihara itu, Julian, menjelaskan dewata (Singbing) utama yang dipuja di Vihara Satya Dharma adalah "Nezha" yang merupakan salah satu dewa pelindung dalam kepercayaan tradisional Tionghoa.

Selain itu, klenteng ini juga membangun altar untuk para "Singbing" yang berhubungan dengan keselamatan perjalanan, pelayaran, dan perdagangan.

"Tempat ibadah ini umumnya dikunjungi wisatawan lokal yang beragama Buddha yang biasanya datang untuk bersembahyang, sementara wisatawan yang lain datang untuk sekedar berkunjung dan berfoto di area Vihara ini," katanya. (*)

Pewarta: Krishna Arisudana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018