Denpasar (Antaranews Bali) - Kelompok musik Antrabez atau "Anak Terali Besi" yang beranggotakan warga binaan Lapas Kerobokan, Bali, resmi meluncurkan album kedua yang bertajuk "No Limit" melalui sebuah konser kolaborasi di Kota Denpasar, Rabu malam.
"Kami ingin album Antrabez yang kedua ini dapat lebih baik daripada album yang pertama dan dapat lebih diterima oleh masyarakat," ujar salah seorang personel Antrabez, Octav.
Octav mengatakan, diluncurkannya album "No Limit" tersebut membuktikan bahwa mereka yang berstatus sebagai warga binaan tetap dapat berkreasi, meskipun dibatasi oleh terali besi.
"Seluruh lagu yang ada dalam album ini lahir dan kami ciptakan dari balik jeruji besi, hal tersebut membuktikan kalau kreativitas adalah hal yang tanpa batas, sama seperti album kami yang berjudul No Limit," katanya.
Sementara itu, Direktur Antida Music Productions sekaligus Produser Antrabez, Anom Darsana, menjelaskan, album "No Limit" tersebut akan didistribusikan dalam bentuk "flashdisk" yang berisi lagu, video klip, dan profil Antrabez agar lebih mudah diakses oleh masyarakat.
"Setelah peluncuran album ini, kami juga merencanakan agenda tur konser Antrabez di wilayah Bali, di luar Provinsi Bali dan kalau memungkinkan mereka agar juga dapat tampil di luar negeri karena kualitas karya musik mereka sangat baik," ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Lapas Kerobokan Tony Nainggolan mengaku, pihaknya sangat mendukung dan mengapresiasi Antrabez yang menunjukkan kepada masyarakat di luar Lapas bahwa warga binaan memiliki potensi yang sangat baik jika dikembangkan.
"Kami secara lembaga maupun secara pribadi sangat mendukung Antrabez dalam berkarya dalam dalam bidang seni musik, itu juga membuktikan bahwa pembinaan warga binaan di Lapas Kerobokan berjalan dengan baik," ujarnya.
Tony Nainggolan menjelaskan, pihaknya juga sangat mendukung personel Antrabez yang berencana akan melakukan tur konser di berbagai daerah setelah peluncuran album tersebut.
"Namun, mereka sebagai warga binaan tetap harus mengikuti prosedur yang berlaku sebelum dapat keluar lapas dan menggelar konser. Seperti selama proses rekaman kemarin dan saat konser ini mereka juga tetap dalam pengawalan petugas kami," ujarnya.
Album "No Limit" karya Antrabez tersebut merangkum sepuluh lagu yang terdiri dari dua lagu berbahasa Indonesia dan delapan lagu dalam Bahasa Inggris.
Dalam konser peluncuran album itu, sejumlah musisi Bali dan nasional yang ikut terlibat dalam proses penggarapan album "No Limit" juga tampil berkolaborasi dengan para personel Antrabez.
Mereka diantaranya adalah Igor `Saykoji`, Ayu Laksmi, Jerinx `Superman id Dead`, Robi `Navicula`, Sandrayati Fay,?Marshello `The Hydrant` dan sejumlah musisi lain tampil membawakan lagu berjudul "Indonesia" yang video clipnya digarap oleh sutradara Erick EST.
Selain menampilkan penampilan kolaborasi sejumlah musisi. Konser peluncuran album Antrabez tersebut juga memamerkan berbagai karya kerajinan yang dibuat oleh warga binaan Lapas Kerobokan. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami ingin album Antrabez yang kedua ini dapat lebih baik daripada album yang pertama dan dapat lebih diterima oleh masyarakat," ujar salah seorang personel Antrabez, Octav.
Octav mengatakan, diluncurkannya album "No Limit" tersebut membuktikan bahwa mereka yang berstatus sebagai warga binaan tetap dapat berkreasi, meskipun dibatasi oleh terali besi.
"Seluruh lagu yang ada dalam album ini lahir dan kami ciptakan dari balik jeruji besi, hal tersebut membuktikan kalau kreativitas adalah hal yang tanpa batas, sama seperti album kami yang berjudul No Limit," katanya.
Sementara itu, Direktur Antida Music Productions sekaligus Produser Antrabez, Anom Darsana, menjelaskan, album "No Limit" tersebut akan didistribusikan dalam bentuk "flashdisk" yang berisi lagu, video klip, dan profil Antrabez agar lebih mudah diakses oleh masyarakat.
"Setelah peluncuran album ini, kami juga merencanakan agenda tur konser Antrabez di wilayah Bali, di luar Provinsi Bali dan kalau memungkinkan mereka agar juga dapat tampil di luar negeri karena kualitas karya musik mereka sangat baik," ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Lapas Kerobokan Tony Nainggolan mengaku, pihaknya sangat mendukung dan mengapresiasi Antrabez yang menunjukkan kepada masyarakat di luar Lapas bahwa warga binaan memiliki potensi yang sangat baik jika dikembangkan.
"Kami secara lembaga maupun secara pribadi sangat mendukung Antrabez dalam berkarya dalam dalam bidang seni musik, itu juga membuktikan bahwa pembinaan warga binaan di Lapas Kerobokan berjalan dengan baik," ujarnya.
Tony Nainggolan menjelaskan, pihaknya juga sangat mendukung personel Antrabez yang berencana akan melakukan tur konser di berbagai daerah setelah peluncuran album tersebut.
"Namun, mereka sebagai warga binaan tetap harus mengikuti prosedur yang berlaku sebelum dapat keluar lapas dan menggelar konser. Seperti selama proses rekaman kemarin dan saat konser ini mereka juga tetap dalam pengawalan petugas kami," ujarnya.
Album "No Limit" karya Antrabez tersebut merangkum sepuluh lagu yang terdiri dari dua lagu berbahasa Indonesia dan delapan lagu dalam Bahasa Inggris.
Dalam konser peluncuran album itu, sejumlah musisi Bali dan nasional yang ikut terlibat dalam proses penggarapan album "No Limit" juga tampil berkolaborasi dengan para personel Antrabez.
Mereka diantaranya adalah Igor `Saykoji`, Ayu Laksmi, Jerinx `Superman id Dead`, Robi `Navicula`, Sandrayati Fay,?Marshello `The Hydrant` dan sejumlah musisi lain tampil membawakan lagu berjudul "Indonesia" yang video clipnya digarap oleh sutradara Erick EST.
Selain menampilkan penampilan kolaborasi sejumlah musisi. Konser peluncuran album Antrabez tersebut juga memamerkan berbagai karya kerajinan yang dibuat oleh warga binaan Lapas Kerobokan. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018