Singaraja (Antaranews Bali) - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menegaskan bahwa pemodelan itu penting dalam proses belajar yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal rasa tanggung jawab dan mengarahkan diri mereka pada hal-hal yang berdampak positif.

"Misalnya model dalam berpikir, artinya bagaimana seorang model mampu secara total mencontohkan cara-cara mengungkapkan ide-ide dengan baik dan sopan santun. Bagaimana seorang model mampu mendorong spirit mahasiswa dalam belajar menganalisis, menemukan, memutuskan sesuatu menjadi pengetahuan baru bagi mereka, dan bagaimana mereka dapat menerapkan dalam kehidupan secara baik," kata Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Prof Dr Ni Ketut Suarni, M. S.,Kons. di Singaraja, Rabu.

Suarni mengatakan bahwa dalam proses pendidikan intra maupun ekstra semua ini bisa dibentuk melalui sebuah kegiatan. Dan sekali lagi pemodelan yang patut mahasiswa teladani harus ada.

Jika `Model` yang diteladani memiliki spirit yang lemah maka tidak akan signifikan untuk membentuk karakter mahasiswa kedepannya.

"Siapakah yang mampu menjadi model itu. Di rumah adalah orang tua dan saudara-saudara yang lebih tua. Di sekolah adalah guru dan tenaga kependidikan. Di dalam lingkungan masyarakat adalah `Pemimpin` dan `Pemuka Masyarakat`," katanya.

Prose pendidikan yang ditempuh melalui intra kurikuler, yaitu melalui proses pembelajaran. Ekstra kurikuler, yaitu melalui kegiatan pengembangan potensi diri Mahasiswa.

"Artinya melalui kegiatan OKK, keterlibatan aktif dalam fungsionaris kemahasiswaan, aktif dalam berbagai kegiatan yang diadakan oleh pihak kampus Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) diharapkan dapat menjadikan diri mereka sebagai karakater yang bermanfaat bagi bangsa dan dunia," jelasnya. (WDY)

Pewarta: Krishna Arisudana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018