Gianyar (Antaranews Bali) - Penjabat Bupati Gianyar I Ketut Rochineng bersama Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gianyar I Ketut Jata menjenguk 93 dari 104 korban keracunan di Rumah Sakit Sanjiwani Gianyar yang diduga keracunan makanan setelah arak-arakan menggotong Ogoh-ogoh, Jumat (16/3).
"Sebanyak 93 orang dari 104 korban keracunan masih diopname di RSUD Sanjiwani Gianyar. Semua masih dalam proses penelitian dan penyelidikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan di Balai BPOM Denpasar," ujar Rochineng, saat menjenguk para korban keracunan di RS Sanjiwani, Gianyar, Senin.
Kegiatan arak-arakan Ogoh-ogoh rangkaian acara pengrupukan berjalan seperti biasa, Jumat (16/3), dan pedagang yang menjual nasi memang sudah terbiasa menjualnya, kemungkinan terdapat kuman yang berbahaya dalam makanan tersebut sehingga menyebabkan terjadi keracunan, katanya lagi.
"Pemkab Gianyar menjamin seluruh biaya pengobatan akan ditanggung," kata dia.
Keheningan Hari Raya Nyepi di Kabupaten Gianyar terusik dengan kasus keracunan makanan di Banjar Mudita Sukawati. Pada Sabtu (17/3), RS Sanjiwani Gianyar dihebohkan dengan kedatangan puluhan warga yang mengalami keracunan.
Setelah mengarak ogoh-ogoh pada saat acara pengrupukan warga Banjar Mudita Sukawati memakan nasi bungkus di Balai banjar, keesokan paginya warga yang memakan nasi bungkus menderita sakit perut, mual dan muntah-muntah.
Warga yang mengalami keracunan langsung dilarikan ke RS Sanjiwani Gianyar untuk mendapatkan pertolongan. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Sebanyak 93 orang dari 104 korban keracunan masih diopname di RSUD Sanjiwani Gianyar. Semua masih dalam proses penelitian dan penyelidikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan di Balai BPOM Denpasar," ujar Rochineng, saat menjenguk para korban keracunan di RS Sanjiwani, Gianyar, Senin.
Kegiatan arak-arakan Ogoh-ogoh rangkaian acara pengrupukan berjalan seperti biasa, Jumat (16/3), dan pedagang yang menjual nasi memang sudah terbiasa menjualnya, kemungkinan terdapat kuman yang berbahaya dalam makanan tersebut sehingga menyebabkan terjadi keracunan, katanya lagi.
"Pemkab Gianyar menjamin seluruh biaya pengobatan akan ditanggung," kata dia.
Keheningan Hari Raya Nyepi di Kabupaten Gianyar terusik dengan kasus keracunan makanan di Banjar Mudita Sukawati. Pada Sabtu (17/3), RS Sanjiwani Gianyar dihebohkan dengan kedatangan puluhan warga yang mengalami keracunan.
Setelah mengarak ogoh-ogoh pada saat acara pengrupukan warga Banjar Mudita Sukawati memakan nasi bungkus di Balai banjar, keesokan paginya warga yang memakan nasi bungkus menderita sakit perut, mual dan muntah-muntah.
Warga yang mengalami keracunan langsung dilarikan ke RS Sanjiwani Gianyar untuk mendapatkan pertolongan. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018