Bangli (Antaranews Bali) - Belasan ogoh-ogoh (boneka besar) hasil kreativitas anak-anak muda (sekaa Teruna-teruni) dari tujuh desa adat (pekraman) di Desa Tembuku, ikut ambil bagian dalam parade ogoh-ogoh yang dibuka Bupati Bangli I Made Gianyar, Kamis malam.
Perbekel Desa Tembuku Ketut Mudiarsa melaporkan, pawai ogoh-ogoh selain menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1940, juga untuk memupuk rasa persaudaraan, kebersamaan serta persatuan antarsesama warga dalam membangun Desa Tembuku melalui kegiatan seni dan budaya.
Peserta pawai ogoh-ogoh berasal dari Desa Pakraman Tegalasah Kelod yang menampilkan karya bertema "Taru Curiga", Desa Pakraman Kedui dengan karya "Durga Ananta Sesa", Desa Pakraman Penida kaja menyuguhkan "Brahma Prajapati", Desa Pakraman Tegalasah Kaja "Kerab Angkasa", Desa Pakraman Penida Kelod "Gana Pati", Desa Pakraman Tembuku Kaja "Legu Gondong" dan Desa Pakraman Tembuku Kelod menampilkan "Jogor Manik".
Untuk mendukung pelaksanaan parade ogoh-ogoh tersebut, pihaknya menganggarkan dana pembinaan Rp2 juta untuk masing-masing desa pakraman melalui APBDes.
"Jika dinilai dari nominal, tentu dana ini sangat tidak memadai. Namun dengan semangat kebersamaan dan antusias dari masyarakat, akhirnya parade ogoh-ogoh ini bisa terealisasi," ujar Ketut Mudiarsa.
Bupati Bangli I Made Gianyar memberikan apresiasi dan mengaku sangat bangga dengan penampilan berbagai jenis ogoh-ogoh oleh masyarakat Tembuku. Hal itu sangat mendukung upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali.
"Kami merasa senang karena program pemerintah daerah selama ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Desa Tembuku," katanya.
Program tersebut antara lain Gerakan membangun desa sistem gotong royong (Gerbangdessigot), Gerbang Gita Santi (GGS), Alokasi Dana Desa (ADD), hotmik masuk desa dan program unggulan lainnya.
Ia mengharapkan agar masyarakat Desa Tembuku bisa selalu sejalan dan mendukung program Pemerintah Kabupaten Bangli.
Anggaran dana desa (ADD) yang dikucurkan tahun ini lebih besar dari tahun sebelumnya. Dimana tahun 2017, ADD yang masuk ke desa-desa di Bangli mencapai Rp75 miliar, naik menjadi Rp100 miliar dalam tahun 2018.
Dengan kenaikan ADD, diharapkan desa bisa semakin berinovasi untuk memajukan desa, melalui pembangunan fisik, pemberdayaan termasuk pelestarian seni dan budaya.
"Saya sangat mengapresiasi inovasi yang ditampilkan Desa Tembuku dalam hal pelestarian seni dan budaya. Ini membuktikan persatuan dan kebersamaan masyarakat di sini sangat baik," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Perbekel Desa Tembuku Ketut Mudiarsa melaporkan, pawai ogoh-ogoh selain menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1940, juga untuk memupuk rasa persaudaraan, kebersamaan serta persatuan antarsesama warga dalam membangun Desa Tembuku melalui kegiatan seni dan budaya.
Peserta pawai ogoh-ogoh berasal dari Desa Pakraman Tegalasah Kelod yang menampilkan karya bertema "Taru Curiga", Desa Pakraman Kedui dengan karya "Durga Ananta Sesa", Desa Pakraman Penida kaja menyuguhkan "Brahma Prajapati", Desa Pakraman Tegalasah Kaja "Kerab Angkasa", Desa Pakraman Penida Kelod "Gana Pati", Desa Pakraman Tembuku Kaja "Legu Gondong" dan Desa Pakraman Tembuku Kelod menampilkan "Jogor Manik".
Untuk mendukung pelaksanaan parade ogoh-ogoh tersebut, pihaknya menganggarkan dana pembinaan Rp2 juta untuk masing-masing desa pakraman melalui APBDes.
"Jika dinilai dari nominal, tentu dana ini sangat tidak memadai. Namun dengan semangat kebersamaan dan antusias dari masyarakat, akhirnya parade ogoh-ogoh ini bisa terealisasi," ujar Ketut Mudiarsa.
Bupati Bangli I Made Gianyar memberikan apresiasi dan mengaku sangat bangga dengan penampilan berbagai jenis ogoh-ogoh oleh masyarakat Tembuku. Hal itu sangat mendukung upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali.
"Kami merasa senang karena program pemerintah daerah selama ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Desa Tembuku," katanya.
Program tersebut antara lain Gerakan membangun desa sistem gotong royong (Gerbangdessigot), Gerbang Gita Santi (GGS), Alokasi Dana Desa (ADD), hotmik masuk desa dan program unggulan lainnya.
Ia mengharapkan agar masyarakat Desa Tembuku bisa selalu sejalan dan mendukung program Pemerintah Kabupaten Bangli.
Anggaran dana desa (ADD) yang dikucurkan tahun ini lebih besar dari tahun sebelumnya. Dimana tahun 2017, ADD yang masuk ke desa-desa di Bangli mencapai Rp75 miliar, naik menjadi Rp100 miliar dalam tahun 2018.
Dengan kenaikan ADD, diharapkan desa bisa semakin berinovasi untuk memajukan desa, melalui pembangunan fisik, pemberdayaan termasuk pelestarian seni dan budaya.
"Saya sangat mengapresiasi inovasi yang ditampilkan Desa Tembuku dalam hal pelestarian seni dan budaya. Ini membuktikan persatuan dan kebersamaan masyarakat di sini sangat baik," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018