Singapura (Antaranews Bali) - Pemerintah Singapura menganugerahi mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Bintang Kehormatan Distinguished Service Order (DSO) atas jasanya yang terus mendukung kerja sama Indonesia dan Singapura saat masih aktif sebagai Panglima TNI.
Bintang Kehormatan DSO itu diberikan langsung oleh Presiden Singapura Halimah Yacob di Istana, Senin, yang juga turut dihadiri oleh Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen serta Panglima Angkatan Bersenjata Singapura Perry Lim.
Sementara itu, Duta Besar (Dubes) RI untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya menjadi wakil dari Indonesia yang turut menyaksikan momen tersebut.
"Saya berterima kasih kepada pemerintah Singapura. Penghargaan ini bukan hanya untuk saya, melainkan juga milik semua prajurit yang selama ini sudah bekerja sama," ungkap Gatot setelah acara selesai.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu kemudian menjelaskan DSO merupakan suatu bintang kehormatan yang diberikan Presiden Singapura kepada panglima angkatan bersenjata dari negara ASEAN dan negara lain yang terpilih.
Setelah disematkan bintang kehormatan, mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) tersebut kemudian bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong yang juga dilaksanakan di Istana, Singapura.
Gatot menjelaskan bahwa pembahasan pertemuan dengan PM Singapura Lee Hsien Loong tersebut, mengangkat beberapa topik, di antaranya mengenai prospek hubungan TNI dengan Angkatan Bersenjata Singapura, sikap negara terhadap konflik wilayah, serta terorisme.
"Soal terorisme saya katakan bahwa satu negara tidak bisa menyelesaikannya sendiri. Ini harus kerja sama dengan negara lain," terang Gatot.
Ia juga berharap hubungan Indonesia dengan Singapura dapat berjalan dengan semakin baik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Bintang Kehormatan DSO itu diberikan langsung oleh Presiden Singapura Halimah Yacob di Istana, Senin, yang juga turut dihadiri oleh Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen serta Panglima Angkatan Bersenjata Singapura Perry Lim.
Sementara itu, Duta Besar (Dubes) RI untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya menjadi wakil dari Indonesia yang turut menyaksikan momen tersebut.
"Saya berterima kasih kepada pemerintah Singapura. Penghargaan ini bukan hanya untuk saya, melainkan juga milik semua prajurit yang selama ini sudah bekerja sama," ungkap Gatot setelah acara selesai.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu kemudian menjelaskan DSO merupakan suatu bintang kehormatan yang diberikan Presiden Singapura kepada panglima angkatan bersenjata dari negara ASEAN dan negara lain yang terpilih.
Setelah disematkan bintang kehormatan, mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) tersebut kemudian bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong yang juga dilaksanakan di Istana, Singapura.
Gatot menjelaskan bahwa pembahasan pertemuan dengan PM Singapura Lee Hsien Loong tersebut, mengangkat beberapa topik, di antaranya mengenai prospek hubungan TNI dengan Angkatan Bersenjata Singapura, sikap negara terhadap konflik wilayah, serta terorisme.
"Soal terorisme saya katakan bahwa satu negara tidak bisa menyelesaikannya sendiri. Ini harus kerja sama dengan negara lain," terang Gatot.
Ia juga berharap hubungan Indonesia dengan Singapura dapat berjalan dengan semakin baik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018