Tabanan (Antaranews Bali) - Menteri Kesehatan, Nila Farid Moeloek, mencanangkan kampanye Imunisasi Japanese Enchepalitis (JE) di SMP Negeri 1 Tabanan untuk mencegah penyakit radang otak itu dengan meningkatkan kekebalan spesifik individu terhadap virus JE.
"Hari ini kita akan canangkan dimulainya kampanye imunisasi JE di seluruh Provinsi Bali. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua bulan penuh dengan menyasar anak berusia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun," katanya saat ditemui di sela-sela imunisasi massal di Tabanan, Bali, Kamis.
Kegiatan introduksi ditandai dengan kampanye Imunisasi JE yakni upaya pemberian imunisai JE secara massal pada Maret hingga April 2018 dan "sweeping" untuk menjangkau sasaran yang belum diberikan imunisasi.
Pelayanan imunisasi juga dilakukan di pos pelayanan yang telah ditentukan seperti pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanan-kanak, SD/MI/sederajat, SDLB, dan SMP/MTs/sederajat.
Vaksin yang digunakan sudah mendapat rekomendasi dari Pre Qulified (PQ) dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan sertifikat pelulusan best/lot (batch/lot release certificate) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Sementara itu, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihartono, mengatakan berdasarkan data pengamatan selama tiga tahun terakhir ditemukan 45 kasus radang otak.
"Jika dibanding dengan data nasional memang sangat rendah, tetapi mobilisasi perpindahan penduduk di Bali terus meningkat sehingga berpotensi terserang virus JE," ujarnya.
Selain itu, dia juga mendata bahwa virus JE itu sumbernya dari binatang seperti babi dan binatang lainnya.
"Karena konsumsi babi di Bali sangat tinggi sehingga kami pilih Bali sebagai lokasi pencanangan imunisasi JE untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut," ujarnya. (ed)
Video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018