Nusa Dua (Antaranews Bali) - Pameran industri makanan dan minuman serta kebutuhan akomodasi pariwisata (FHT) 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Bali pada 1-3 Maret, akan mendorong akses lebih luas produk Indonesia di pasar internasional.
"Ini merupakan forum antarpelaku bisnis yang menampilkan bahan baku terbaik yang dipasok untuk kebutuhan pariwisata," kata Direktur Pamerindo Indonesia Wiwiek Roberto selaku pelaksana pameran FHT 2018 di BNDCC, Kabupaten Badung, Rabu.
Menurut Wiwiek, pameran ke-11 tersebut dihadiri sekitar 700 perusahaan dari 39 negara di dunia seperti China, Singapura, Pakistan, Malaysia, Australia, dan Prancis.
Jumlah negara tersebut, kata dia, lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang mencapai 35 negara.
Para perusahaan tersebut, kata dia, merupakan distributor dan agen produk makanan dan minuman dengan berbagai merek ternama.
Selain produk makanan dan minuman, pada pameran yang digelar 1-3 Maret 2018 itu juga memamerkan produk atau peralatan untuk kebutuhan akomodasi pariwisata seperti restoran dan perhotelan.
Pameran FHT yang berlangsung dua tahun sekali itu diharapkan menjadi wadah bagi perkembangan industri makanan, hotel dan pariwisata baik domestik dan internasional untuk memenuhi kebutuhan perkembangan dan selera pasar para pelaku bisnis.
Apalagi perkembangan pariwisata di Bali yang diproyeksikan tumbuh positif terbukti dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang mencapai 5,7 juta orang atau naik sekitar 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Berbeda dengan pelaksanaan pameran sebelumnya, FHT tahun ini juga menggelar kompetisi skala internasional seperti ajang barista Indonesia untuk mencari pemenang yang akan berlaga di tingkat dunia.
Selain kompetisi meracik minuman kopi, ajang tersebut juga melombakan kompetisi kuliner. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Ini merupakan forum antarpelaku bisnis yang menampilkan bahan baku terbaik yang dipasok untuk kebutuhan pariwisata," kata Direktur Pamerindo Indonesia Wiwiek Roberto selaku pelaksana pameran FHT 2018 di BNDCC, Kabupaten Badung, Rabu.
Menurut Wiwiek, pameran ke-11 tersebut dihadiri sekitar 700 perusahaan dari 39 negara di dunia seperti China, Singapura, Pakistan, Malaysia, Australia, dan Prancis.
Jumlah negara tersebut, kata dia, lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang mencapai 35 negara.
Para perusahaan tersebut, kata dia, merupakan distributor dan agen produk makanan dan minuman dengan berbagai merek ternama.
Selain produk makanan dan minuman, pada pameran yang digelar 1-3 Maret 2018 itu juga memamerkan produk atau peralatan untuk kebutuhan akomodasi pariwisata seperti restoran dan perhotelan.
Pameran FHT yang berlangsung dua tahun sekali itu diharapkan menjadi wadah bagi perkembangan industri makanan, hotel dan pariwisata baik domestik dan internasional untuk memenuhi kebutuhan perkembangan dan selera pasar para pelaku bisnis.
Apalagi perkembangan pariwisata di Bali yang diproyeksikan tumbuh positif terbukti dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang mencapai 5,7 juta orang atau naik sekitar 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Berbeda dengan pelaksanaan pameran sebelumnya, FHT tahun ini juga menggelar kompetisi skala internasional seperti ajang barista Indonesia untuk mencari pemenang yang akan berlaga di tingkat dunia.
Selain kompetisi meracik minuman kopi, ajang tersebut juga melombakan kompetisi kuliner. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018