Denpasar (Antaranews Bali) - PT Pertamina (Persero) menyatakan kenaikan harga bahan bakar minyak khusus nonsubsidi kisaran Rp100 hingga Rp300 per liter mengikuti kondisi pasar menyangkut harga minyak dunia.
Sales Executive Retail Pertamina Wilayah Bali Aris Irmi di Denpasar, Selasa, mengatakan penyesuaian harga BBM khusus itu berlaku untuk pertamax, pertamax turbo, pertamina dex dan dexlite mulai Sabtu (24/2) pukul 00.00 WITA, sedangkan BBM jenis lainnya seperti pertalite, premium dan solar tidak mengalami penyesuaian harga.
Aris menyakini penyesuaian harga karena kondisi harga minyak dunia itu tidak mempengaruhi daya beli masyarakat. Hal itu terlihat dari konsumsi BBM khusus di Bali misalnya untuk jenis pertamax masih tergolong tinggi yakni sekitar 738 ribu liter per hari, pertalite rata-rata mencapai 1.144.000 liter per hari, pertamax turbo 2.000 liter, dexlite 37.000 liter dan pertamina dex 5.000 liter per hari.
Selain itu sebagian besar konsumen, kata dia, sudah menyadari bahwa BBM khusus tersebut menyesuaikan dengan kualitas kendaraan.
Sebelumnya Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito dalam siaran persnya menyebutkan evaluasi harga jual BBM jenis umum atau BBM nonpenugasan itu dilakukan secara periodik.
"Jika harga minyak dunia bergerak naik, maka harga jual BBM hingga ke konsumen harus mengalami penyesuaian. Kondisi yang sebaliknya juga bisa terjadi," ucap Adiatma.
Untuk harga BBM umum jenis Pertamax, lanjut Adiatma, di wilayah Bali dan beberapa provinsi lainnya ditetapkan mengalami kenaikan Rp300 per liter menjadi Rp8.900 per liter dari harga sebelumya Rp8.600 per liter.
Adiatma mengatakan lagi harga BBM umum jenis pertamax turbo di Bali dan daerah lainnya menjadi Rp10.150 per liter. Selanjutnya, harga BBM umum jenis dexlite di Bali dan sejumlah provinsi lainnya ditetapkan Rp8.100 per liter. Menurut dia, penyesuaian harga BBM jenis umum ini terjadi semua wilayah dengan kenaikan rata-rata di antara Rp100 hingga Rp300. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Sales Executive Retail Pertamina Wilayah Bali Aris Irmi di Denpasar, Selasa, mengatakan penyesuaian harga BBM khusus itu berlaku untuk pertamax, pertamax turbo, pertamina dex dan dexlite mulai Sabtu (24/2) pukul 00.00 WITA, sedangkan BBM jenis lainnya seperti pertalite, premium dan solar tidak mengalami penyesuaian harga.
Aris menyakini penyesuaian harga karena kondisi harga minyak dunia itu tidak mempengaruhi daya beli masyarakat. Hal itu terlihat dari konsumsi BBM khusus di Bali misalnya untuk jenis pertamax masih tergolong tinggi yakni sekitar 738 ribu liter per hari, pertalite rata-rata mencapai 1.144.000 liter per hari, pertamax turbo 2.000 liter, dexlite 37.000 liter dan pertamina dex 5.000 liter per hari.
Selain itu sebagian besar konsumen, kata dia, sudah menyadari bahwa BBM khusus tersebut menyesuaikan dengan kualitas kendaraan.
Sebelumnya Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito dalam siaran persnya menyebutkan evaluasi harga jual BBM jenis umum atau BBM nonpenugasan itu dilakukan secara periodik.
"Jika harga minyak dunia bergerak naik, maka harga jual BBM hingga ke konsumen harus mengalami penyesuaian. Kondisi yang sebaliknya juga bisa terjadi," ucap Adiatma.
Untuk harga BBM umum jenis Pertamax, lanjut Adiatma, di wilayah Bali dan beberapa provinsi lainnya ditetapkan mengalami kenaikan Rp300 per liter menjadi Rp8.900 per liter dari harga sebelumya Rp8.600 per liter.
Adiatma mengatakan lagi harga BBM umum jenis pertamax turbo di Bali dan daerah lainnya menjadi Rp10.150 per liter. Selanjutnya, harga BBM umum jenis dexlite di Bali dan sejumlah provinsi lainnya ditetapkan Rp8.100 per liter. Menurut dia, penyesuaian harga BBM jenis umum ini terjadi semua wilayah dengan kenaikan rata-rata di antara Rp100 hingga Rp300. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018