Denpasar (Antaranews Bali) - Anggota DPRD Provinsi Bali melakukan pemantauan Tol Bali Mandara yang membentang lebih dari 12 kilometer dari Pesanggaran (Denpasar), Nusa Dua dan Bandara Ngurah Rai, Kabupaten Badung.
"Kami memantau ke Tol Bali Mandara, karena ada informasi kemacetan sepanjang jalan tersebut setiap harinya, bahkan gara-gara jalan itu macet, sejumlah wisatawan yang mau pulang ke negaranya sampai ketinggalan pesawat terbang," kata Sekretaris Komisi III DPRD Bali Ketut Kariyasa Adnyana di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan dalam pemantauan tersebut pihaknya memantau mulai dari gerbang tol Nusa Dua untuk mendapatkan penjelasan dari pihak pengelola jalan raya tersebut.
"Kami turun ke lapangan pada Kamis (22/2) guna mengetahui proses dari penggunaan tol tersebut. Dan sampai ada keluhan warga masyarakat maupun wisatawan," ujarnya.
Kariyasa Adnyana mengatakan berdasarkan hasil pantauan, kemacetan diakibatkan karena pengerjaan proyek terowongan (underpass) Ngurah Rai, rekayasa arus lalu lintas dan penggunaan kartu tol elektronik (e-tol).
"Kami pantau semua gerbang tol terlihat macet. Salah satunya di pintu masuk pintu gerbang Benoa," kata Adnyana Kariyasa.
Untuk solusi jangka pendek terhadap persoalan tersebut, kata Kariyasa Adnyana meminta pihak perbankan seperti Mandiri, BCA, BNI, BRI, BTN, BPD menyiapkan "mobile reader" di masing-masing gerbang tol, sehingga pembayaran e-tol bisa lebih cepat.
Menurut politisi PDIP, usai Menindaklanjuti gerbang tol tersebut, pihaknya langsung mendatangi kantor Bank Indonesia Perwakilan Bali untuk berkoordinasi mengenai penyediaan "mobile reader".
"Pihak BI merespon positif agar provider menyediakan `mobil reader," kata Kariyasa Adnyana.
Ia mengatakan untuk mengurai masalah kemacetan secara umum, baik di jalan tol maupun di lokasi proyek bawah tanah (underpass). Karena itu menggelar rapat kerja dengan sejumlah pihak terkait, pada 26 Pebruari mendatang.
"Kami bertemu dengan pihak PUPR, JMBT, perbankan, Angkasa Pura dan perhubungan untuk melakukan rapat kerja, agar solusi masalah kemacetan ini bisa segera teratasi," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami memantau ke Tol Bali Mandara, karena ada informasi kemacetan sepanjang jalan tersebut setiap harinya, bahkan gara-gara jalan itu macet, sejumlah wisatawan yang mau pulang ke negaranya sampai ketinggalan pesawat terbang," kata Sekretaris Komisi III DPRD Bali Ketut Kariyasa Adnyana di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan dalam pemantauan tersebut pihaknya memantau mulai dari gerbang tol Nusa Dua untuk mendapatkan penjelasan dari pihak pengelola jalan raya tersebut.
"Kami turun ke lapangan pada Kamis (22/2) guna mengetahui proses dari penggunaan tol tersebut. Dan sampai ada keluhan warga masyarakat maupun wisatawan," ujarnya.
Kariyasa Adnyana mengatakan berdasarkan hasil pantauan, kemacetan diakibatkan karena pengerjaan proyek terowongan (underpass) Ngurah Rai, rekayasa arus lalu lintas dan penggunaan kartu tol elektronik (e-tol).
"Kami pantau semua gerbang tol terlihat macet. Salah satunya di pintu masuk pintu gerbang Benoa," kata Adnyana Kariyasa.
Untuk solusi jangka pendek terhadap persoalan tersebut, kata Kariyasa Adnyana meminta pihak perbankan seperti Mandiri, BCA, BNI, BRI, BTN, BPD menyiapkan "mobile reader" di masing-masing gerbang tol, sehingga pembayaran e-tol bisa lebih cepat.
Menurut politisi PDIP, usai Menindaklanjuti gerbang tol tersebut, pihaknya langsung mendatangi kantor Bank Indonesia Perwakilan Bali untuk berkoordinasi mengenai penyediaan "mobile reader".
"Pihak BI merespon positif agar provider menyediakan `mobil reader," kata Kariyasa Adnyana.
Ia mengatakan untuk mengurai masalah kemacetan secara umum, baik di jalan tol maupun di lokasi proyek bawah tanah (underpass). Karena itu menggelar rapat kerja dengan sejumlah pihak terkait, pada 26 Pebruari mendatang.
"Kami bertemu dengan pihak PUPR, JMBT, perbankan, Angkasa Pura dan perhubungan untuk melakukan rapat kerja, agar solusi masalah kemacetan ini bisa segera teratasi," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018