Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Provinsi Bali sepanjang 2018 mengalokasikan anggaran untuk pembentukan 60 unit Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) yang tersebar di sejumlah kabupaten di Pulau Dewata.
"Dengan akan dibentuknya 60 unit Simantri pada tahun ini, totalnya menjadi 761 unit Simantri yang dibiayai pembentukannya oleh Pemerintah Provinsi Bali," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana, di Denpasar, Kamis.
Sama dengan Simantri yang telah dibentuk pada tahun 2017, anggaran yang dialokasikan pada tahun ini masih sama sebesar Rp225 juta untuk setiap unit Simantri yang diterima oleh kelompok petani dalam bentuk hibah uang.
Tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dana tersebut dapat untuk pembelian 20 sapi, pembuatan kandang koloni, alat pengolahan biogas dan biourine, bangunan pengolahan kompos, dan sebagainya.
"Sampai saat ini, tim kami sedang melakukan verifikasi ke lapangan, apakah cocok lahan-lahan direncanakan oleh kelompok petani untuk pembangunan unit Simantri," ujar Wisnuardhana.
Pihaknya menargetkan pemberian hibah Simantri dapat direalisasikan sekitar April mendatang sehingga masyarakat dapat segera melaksanakan aktivitas di Simantri sesuai dengan ketentuan, seperti untuk pembelian sapi, pengolahan biogas, biourine, dan pengolahan kompos hingga menghasilkan berbagai produk pangan.
Wisnuardhana menambahkan bahwa kendala yang terkadang dijumpai oleh kelompok petani penerima Simantri, yakni karena kondisi daerahnya yang marginal dengan ketersediaan air dan pakan yang kurang, yang menyebabkan sapi menjadi kurus-kurus.
Terhadap persoalan ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan supaya ada bantuan pakan ternak dan pengembangan hijauan pakan ternak di Simantri. "Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten supaya dibantu dengan cubang dan embung air," ucapnya.
Menurut Wisnuardhana, selain Simantri yang dibentuk melalui pembiayaan dari Pemprov Bali, juga ada sejumlah Simantri yang dibentuk secara swadaya. Hingga Kamis, di Bali total ada 1.200 unit Simantri yang telah terbentuk. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Dengan akan dibentuknya 60 unit Simantri pada tahun ini, totalnya menjadi 761 unit Simantri yang dibiayai pembentukannya oleh Pemerintah Provinsi Bali," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana, di Denpasar, Kamis.
Sama dengan Simantri yang telah dibentuk pada tahun 2017, anggaran yang dialokasikan pada tahun ini masih sama sebesar Rp225 juta untuk setiap unit Simantri yang diterima oleh kelompok petani dalam bentuk hibah uang.
Tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dana tersebut dapat untuk pembelian 20 sapi, pembuatan kandang koloni, alat pengolahan biogas dan biourine, bangunan pengolahan kompos, dan sebagainya.
"Sampai saat ini, tim kami sedang melakukan verifikasi ke lapangan, apakah cocok lahan-lahan direncanakan oleh kelompok petani untuk pembangunan unit Simantri," ujar Wisnuardhana.
Pihaknya menargetkan pemberian hibah Simantri dapat direalisasikan sekitar April mendatang sehingga masyarakat dapat segera melaksanakan aktivitas di Simantri sesuai dengan ketentuan, seperti untuk pembelian sapi, pengolahan biogas, biourine, dan pengolahan kompos hingga menghasilkan berbagai produk pangan.
Wisnuardhana menambahkan bahwa kendala yang terkadang dijumpai oleh kelompok petani penerima Simantri, yakni karena kondisi daerahnya yang marginal dengan ketersediaan air dan pakan yang kurang, yang menyebabkan sapi menjadi kurus-kurus.
Terhadap persoalan ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Peternakan supaya ada bantuan pakan ternak dan pengembangan hijauan pakan ternak di Simantri. "Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten supaya dibantu dengan cubang dan embung air," ucapnya.
Menurut Wisnuardhana, selain Simantri yang dibentuk melalui pembiayaan dari Pemprov Bali, juga ada sejumlah Simantri yang dibentuk secara swadaya. Hingga Kamis, di Bali total ada 1.200 unit Simantri yang telah terbentuk. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018