Nusa Dua (Antaranews Bali) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang merancang pembentukan sebuah akademi untuk mencetak sumber daya manusia yang tangguh dan profesional karena merupakan prioritas dalam penanganan bencana.

"Harus ada `master plan` penguatan sumber daya manusia sehingga pelatihan dan penguatannya dapat dilakukan secara sistematis, bertahap, berjenjang dan terukur sesuai dengan bidang dan jabatan untuk semua level," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Rabu.

Kepada sekitar 3.000 peserta Rapat Kerja Nasional (rakernas) Penanggulangan Bencana dari 472 BPBD yang digelar di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Willem menyebutkan penguatan SDM yang terpilih, terdidik dan terlatih merupakan prioritas dan menjadi pilar utama BNPB dan BPBD.

Willem juga menekankan aspek SDM merupakan merupakan penekanan pertama dari lima pilar organisasi penanggulangan bencana. Selain sisi SDM, Willem mengingatkan agar rakyat menjadi titik fokus dalam perencanaan kegiatan penanggulangan bencana.

Penekanan ketiga, lanjut dia, personel diharapkan untuk bekerja tuntas dan fokus pada hasil akhir dan tidak terpaku pada proses, namun lalai pada hasil akhir.

Menurut dia, BNPB dan BPDB perlu memfokuskan pada kegiatan prioritas yang memberikan dampak besar dan dikerjakan secara totalitas dan tuntas karena anggaran yang terbatas.

Selanjutnya, Willem menyampaikan pandangan keempat bahwa BNPB dan BPBD berpegang pada cepat dalam berpikir kedaruratan dan pantang menjadikan suatu bisnis.

"Jangan terpaku pada rutinitas, jadilah organisasi yang sibuk memperbaiki diri dan sibuk membuat terobosan serta tidak cepat puas atas apa yang sudah dicapai," imbuhnya.

Penekanan Willem yang terakhir yakni teknologi dan inovasi dibutuhkan untuk mengubah cara bekerja dan menjadikan hal tersebut sebagai kekuatan dalam penanggulangan bencana.

Sistem dan teknologi yang dibangun, kata dia, harus mampu untuk menembus ego sektoral dan mendorong kinerja organisasi.

Rakernas akan dibuka oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani pada Rabu (21/2) malam dan beberapa menteri dijadwalkan memberikan paparan kepada para peserta pada hari kedua yang dihadiri juga oleh kepala dan sekretaris daerah di Indonesia. (*)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018